SABDA, Kamis 14-9-2017, KITA SELAMAT KARENA ANAK MANUSIA DITINGGIKAN

BACAAN

Bil 21:4-9 – “Setiap orang yang dipagut ular, jika memandang ular tembaga ia akan tetap hidup”
Yoh 3:13-17 – “Anak Manusia harus ditinggikan”

 

RENUNGAN

  1. Hari ini Gereja semesta merayakan pesta Salib Suci. Bacaan Injil diambil dari Yohanes, karena sangat sesuai dengan misteri salib Tuhan. Dari awal Injil dikatakan dengan jelas: “Sama seperti Musa meninggikan ular di padang gurun, demikian juga Anak Manusia harus ditinggikan.” Surat kepada umat di Efesus menggunakan gerakan paradoks ini untuk menerangkan misteri Kristus: Dikatakan “Ia telah naik , berarti bahwa Ia juga telah turun ke bagian bumi yang paling bawah” (Ef 4:9).
  2. Yesus adalah Anak Allah yang menjadi Anak Manusia (Yoh 3:13) membuat kita tahu tentang misteri Allah (Yoh 1:18). Hanya Ia sendiri yang dapat melakukan hal ini, maka hanya Ia sendiri yang telah melihat Allah (Yoh 6:46). Misteri Sabda yang turun dari Surga menanggapi kerinduan para nabi.
  3. Peninggian Yesus di kayu Salib persis seperti ketika Ia datang kepada kita sampai Ia mati di Salib. Dengan itu Yesus ditinggikan seperti ular di padang gurun, di mana “setiap orang … yang melihatnya akan hidup” (Bil 21:7-9). Yohanes mengingatkan: “Mereka akan memandang kepada Dia yang telah mereka tikam” (Yoh 19:37). Dalam konteks Injil Yohanes, memandang berarti mengetahui, melihat dan memahami.
  4. Sering, dalam Injil Yohanes, Yesus berbicara tentang peninggian-Nya: “Apabila kamu telah meninggikan Anak Manusia, barulah kamu tahu, bahwa Akulah Dia” (Yoh 8:28); “’Apabila Aku ditinggikan dari bumi, Aku akan menarik semua orang datang kepada-Ku.’ Ini dikatakan-Nya untuk menyatakan bagaimana caranya Ia akan mati” (Yoh 12:32-33).
  5. Misteri Salib menyatakan betapa besar kasih Allah kepada kita. Ia adalah Anak yang diberikan kepada kita, sehingga “setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak akan mati, melainkan akan memiliki hidup yang kekal.” Ia adalah Anak Allah yang kita tolak dan kita salibkan. Namun demikian Allah tetap setia dan memberikan kasih-Nya kepada kita. Allah mengutus Anak-Nya tidak untuk menghukum dunia, melainkan agar dunia diselamatkan melalui Dia.
  6. Apa yang harus kita buat sebagai tanggapan terhadap tindakan Allah dalam diri Yesus ini?

 

(MS)