SABDA, Rabu, 6-9-2017 DOA MENJADI SUMBER KEKUATAN TUGAS PERUTUSAN
BACAAN
Kol 1:1-8 – “Sabda kebenaran telah sampai kepadamu, demikian juga kepada seluruh dunia”
Luk 4:38-44 – “Juga di kota-kota lain Aku harus mewartakan Injil, sebab untuk itulah Aku diutus”
RENUNGAN
- Injil hari ini menceriterakan empat kejadian yang berbeda: penyembuhan ibu mertua Petrus (Lk: 38-39), penyembuhan banyak orang sakit pada malam hari sesudah Sabat (ay 40-41), doa Yesus di tempat yang sunyi (ay 42), dan tugas perutusan-Nya (ay 43-44).
- Ay 38-39 – Yesus memulihkan kehidupan demi pelayanan. Sesudah mengikuti perayaan Sabat di Sinagoga, Yesus pergi ke rumah Petrus dan menyembuhkan mertuanya. Kesembuhannya membuat orang tersebut menempatkan diri untuk siap melayani.
- Ay 40-41 – Yesus menerima dan menyembuhkan orang-orang yang terpinggirkan. Pada malam hari, sesudah Sabat selesai, Yesus menerima dan menyembuhkan orang-orang sakit dan yang kerasukan setan. Mereka ini adalah orang-orang yang paling terpinggirkan pada waktu itu. Mereka tidak mempunyai seorang pun untuk bisa didatangi. Hidup mereka sangat tergantung pada belaskasihan orang lain. Di samping itu, agama menyatakan bahwa mereka adalah najis, sehingga mereka tidak bisa terlibat dalam kegiatan umum masyarakat. Sepintas, seolah-olah, Allah menghukum dan menyingkirkan mereka. Yesus menerima dan menyembuhkan mereka dengan menumpangkan tangan atas masing-masing dari mereka. Dengan tindakan Yesus tersebut, Ia menerima dan menyatukan mereka ke tengah masyarakat, untuk hidup bersama orang lain.
- Ay 42a – Yesus bersatu dengan Bapa lewat doa. Di tempat yang sunyi Yesus berdoa. Yesus selalu berusaha sungguh-sungguh untuk memiliki waktu berdoa. Ia memilih tempat yang sepi agar selalu tinggal bersama Allah. Melalui doa, Ia mempertahankan semangat perutusan-Nya.
- Ay 42b-44 – Mempertahankan semangat perutusan tanpa memikirkan hasil. Yesus menjadi sangat terkenal. Orang-orang mengikuti Dia dan mereka tidak ingin Ia meninggalkan mereka. Yesus tidak menanggapi permintaan mereka, dan Ia berkata: “Juga di kota-kota lain Aku harus memberitakan Injil Kerajaan Allah sebab untuk itulah Aku diutus.” Tugas perutusan Yesus: tidak berhenti pada hasil yang telah Ia dapatkan, tetapi Ia menghendaki untuk selalu menghidupkan semangat kesadaran tentang perutusan; betapa pentingnya tugas perutusan. Itulah perutusan yang diterima dari Bapa.
- Yesus menghabiskan banyak waktu untuk berdoa agar selalu bersama Bapa-Nya. Berapa lama dan berapa intensip aku mempersembahkan waktu untuk berdoa?
(MS)