SABDA, Selasa, 29-8-2017 MAJU TAK GENTAR MEMBELA YANG BENAR

BACAAN

Yer 1:17-19 – “Sampaikan kepada Yehuda segala yang Kuperintahkan kepadamu”
Mrk 6:17-29 – “Aku mau, supaya sekarang juga engkau berikan kepadaku kepala Yohanes Pembaptis

 

RENUNGAN

  1. Hari ini kita memperingati Kemartiran St. Yohanes Pembaptis. Injil melukiskan bagaimana Yohanes Pembaptis dibunuh, tanpa proses, dalam sebuah pesta pora, kurban dari Herodes yang busuk dan arogan.
  2. Siapa Herodes? Ia seorang pejabat bawahan Kekaisaran Romawi, yang memerintah Palestina sejak tahun 63 sebelum Kristus. Perhatian Herodes hanyalah demi mendapatkan promosi dan keamanan bagi dirinya. Ia bertindak sebagai diktator terhadap bangsa Yahudi. Ia selalu takut terhadap gerakan rakyat yang mengancam kekuasaannya melalui pemberontakan.
  3. Berhadapan dengan Yohanes, ia seorang penguasa yang “segan akan Yohanes karena ia tahu, bahwa Yohanes adalah orang yang benar dan suci, jadi ia melindunginya” (ay 20). Ia tidak punya ketetapan hati: “hatinya selalu terombang-ambing, namun ia merasa senang juga mendengarkan dia.” Ia terguncang ketika anaknya meminta hadiah kepala Yohanes di sebuah talam. Herodes gampang dimanipulasi orang lain, tidak mampu melawan tekanan dan takut kehilangan harga diri. Maka, di depan para tamunya, ia memilih membunuh Yohanes Pembaptis.
  4. Bagi Yohanes Pembaptis, kebenaran lebih penting daripada hidupnya sendiri. Yohanes memiliki keteguhan hati dan integritas sebagai nabi. Dengan keras, ia mengkritik Herodes: “Tidak halal engkau mengambil isteri saudaramu.” Hal ini sebagai pelanggaran berat terhadap Hukum Yahudi. Dengan tindakannya tersebut, Herodes dicap sebagai penguasa yang amoral. Resiko bagi Yohanes: ditangkap, dibelenggu, dipenjara dan dibunuh.
  5. Yohanes kehilangan kepalanya, tetapi ia memperoleh kemenangan bagi jiwanya. Maka ia maju terus demi membela kebenaran. Sedangkan Herodes kehilangan kepalanya sekaligus kehilangan jiwanya.
  6. Adakah sifat-sifat pribadi Herodes ada dalam diri Anda? Adakah sifat-sifat Yohanes Pembaptis ada dalam diri Anda?
  7. Tuhan memanggil kita untuk: menjadi milik Allah, membela kebenaran apa pun resikonya, bekerja sebaik mungkin untuk membawa keadilan, dan hidup berbelas kasih terhadap semua orang. Mampukah kita melaksanakan panggilan ini?

 

(MS)