SABDA, Rabu, 23-8-2017 YANG TERAKHIR AKAN MENJADI YANG TERDAHULU DAN YANG TERDAHULU AKAN MENJADI YANG TERAKHIR

BACAAN

Hak 9:6-15 – “Kamu berkata: “Seorang raja akan memerintah kami, padahal Tuhanlah Allahmu”
Mt 20:1-16 – “Iri hatikah engkau, karena aku murah hati?”

 

RENUNGAN

  1. Ay 1-7 – Lima kali seorang tuan tanah pergi keluar mencari pekerja untuk kebun anggurnya. “Hal Kerajaan Surga sama seperti seorang tuan rumah yang pagi-pagi benar keluar mencari pekerja-pekerja untuk kebun anggurnya. Setelah ia sepakat dengan pekerja-pekerja itu mengenai upah sedinar sehari, ia menyuruh mereka ke kebun anggurnya.” Kisah tersebut sudah jelas dan tidak membutuhkan keterangan. Kepada pekerja pertama dijanjikan upah satu dinar sehari. Kepada pekerja yang dipanggil jam sembilan dikatakan: “apa yang pantas akan kuberikan kepadamu.” Kepada pekerja sesudahnya, tidak dikatakan apa-apa.
  2. Ay 8-10 – Ketika hari malam, dibayarkan upah kepada para pekerja. Dimulai dengan mereka yang bekerja paling akhir. Terjadi keanehan yang tidak biasa. Mereka mendapat upah satu dinar sehari. Melihat hal tersebut, mereka yang bekerja sejak pagi akan mendapat upah lebih banyak. Namun mereka juga menerima satu dinar. Mengapa tuan tanah bertindak demikian? Adilkah dia?
  3. Ay 11-12 – Karena yang pertama juga menerima satu dinar, maka mereka bersungut-sungut terhadap tuan tanah itu: “Mereka yang masuk terakhir ini hanya bekerja satu jam dan engkau menyamakan mereka dengan kami yang sehari suntuk bekerja berat dan menanggung panas terik matahari.” Reaksi yang normal. Mungkin kita juga akan bereaksi yang sama.
  4. Ay 13-16 – Jawaban tuan tanah menjadi kunci perumpamaan ini: “Saudara, aku tidak berlaku tidak adil terhadap engkau. Bukankah kita telah sepakat sedinar sehari? Ambillah bagianmu dan pergilah; aku mau memberikan kepada orang yang masuk terakhir ini sama seperti kepadamu. Tidakkah aku bebas mempergunakan milikku …. Atau iri hatikah engkau, karena aku murah hati?” Jawaban tuan tanah tersebut menunjukkan pesan Yesus: a) Tuan tanah bukanlah tidak adil, karena sudah disepakati upah sedinar sehari. b) Adalah hak si tuan tanah untuk membayar yang terakhir sama dengan yang pertama. Maka tidak ada hak bagi mereka untuk mengeluh dan menuntut. c) Adalah hak tuan tanah untuk menggunakan miliknya. Para pekerja mempunyai hak yang sama. d) Pertanyaan terakhir menyentuh titik sentral: mengapa engkau iri hati, karena aku murah hati? Allah sungguh berbeda. Pikiran-Nya bukan pikiran kita (Yes 55:8-9).
  5. Pekerja yang dipanggil pertama adalah orang-orang Yahudi. Mereka dipanggil sejak dari Abraham sampai Musa. Lebih dari seribu tahun. Yang dipanggil belakangan adalah orang-orang bukan-Yahudi yang berkenan di hati Allah. “Demikianlah orang yang terakhir akan menjadi yang terdahulu dan yang terdahulu akan menjadi yang terakhir.” Anda termasuk yang terdahulu atau yang terakhir?

 

(MS)