SABDA, Sabtu, 12-8-2017, DALAM IMAN TAK ADA YANG MUSTAHIL
BACAAN
Ul 6:4-13 – “Kasihilah Allahmu dengan segenap hati!”
Mt 17:14-20 – “Sesungguhnya sekiranya kamu mempunyai iman sebesar biji sesawi saja … “
RENUNGAN
- Ay 14-16 – Kekuatan iman. Di tengah-tengah kerumunan, seseorang mendekati Yesus dan minta dengan sangat agar Ia menyembuhkan anaknya yang sakit ayan. Pada jamannya Yesus, penyakit ayan atau epilepsi diyakini sebagai perbuatan Setan, musuh Allah dan manusia. Kekuatan Setan sedemikian dahsyat sampai melebihi kekuatan manusia, sehingga para murid tidak mampu menyembuhkan anak tersebut.
- Ay 17-18 – Kehadiran Allah di dalam diri Yesus, Sang Emmanuel, tidak diketahui. Dan mengerti Yesus saja tidaklah cukup. Kita membutuhkan iman yang kuat. Setelah Yesus menghardik kerumunan orang, Ia berkata: “Bawalah anak itu ke mari!” Dengan keras Yesus menegor dia, lalu keluarlah setan itu dari padanya dan anak itu pun sembuh seketika itu juga.”
- Ay 19-20 – “Mengapa kami tidak tidak dapat mengusir setan itu?” Yesus berkata: “Karena kamu kurang percaya.” Benar bahwa para murid telah meninggalkan segalanya untuk mengikuti Yesus, namun mereka memiliki iman yang minim. Hal tersebut bukan karena kurangnya iman, melainkan karena iman yang lemah, bimbang, dikuasai keraguan dan ketidakpercayaan. Maka diperlukan iman yang berakar sepenuhnya dalam relasi yang akrab mendalam dengan Kristus. “Sekiranya kamu mempunyai iman sebesar biji sesawi saja,” kamu dapat memindahkan gunung. Kata-kata Yesus tersebut merupakan nasehat agar supaya murid-murid-Nya selalu dipimpin oleh iman yang kokoh kuat dalam setiap tindakan, terlebih saat pencobaan dan penderitaan salib. Iman yang kokoh tidak cukup diperoleh melalui doa dan puasa, tetapi kita harus menyatukan diri dengan wafat dan kebangkitan Kristus.
- Jika iman kita kuat, maka kita akan menjadi orang yang kuat. Jika iman kita lemah, kita akan memiliki banyak kesulitan dalam hidup ini. Dan jika iman kita lemah, kita harus mohon kepada Yesus: “Tuhan, tambahkanlah iman kami!”
- Seberapa besar dan kuat iman Anda ketika berhadapan dengan pencobaan, kesulitan, dan kesengsaraan? Seberapa besar dan kuat iman keluarga Anda? Bagaimana cara Anda bisa menyembuhkan orang lain?
(MS)