SABDA, Selasa, 1-8-2017, MEMBERSIHKAN “LALANG” DARI HIDUP KITA

BACAAN

Kel 33:7-11; 34:5-9.28 – “Tuhan bersabda kepada Musa dengan berhadapan muka”
Mat 13:36-43 – “Seperti lalang itu dikumpulkan dan dibakar dalam api, demikian juga pada akhir zaman”

 

RENUNGAN

  1. Ay 36 – Ketika sudah di rumah para murid minta kepada Yesus untuk menjelaskan arti perumpamaan gandum dan lalang (Mt 13:24-30). Sudah biasa Yesus mengajar para murid-Nya ketika berada di rumah (Mk 7:17; 9:28.33; 10:10). Dalam kesempatan tersebut, Yesus melengkapi pengajaran-Nya dan membentuk para murid-Nya.
  2. Ay 37-39 – Arti masing-masing elemen dalam perumpamaan. Yang pasti Anak Manusia hanya menaburkan benih baik, tidak pernah menaburkan benih buruk. Ladang ialah dunia; benih baik adalah anak-anak Kerajaan dan lalang adalah anak-anak si jahat. Musuh yang menaburkan lalang ialah Iblis. Waktu menuai ialah akhir jaman dan penuai ialah para malaikat.
  3. Ay 40-43 – Penerapan. Sebagaimana lalang diikat dan dibakar dalam api, demikian juga apa yang akan terjadi pada akhir jaman. Anak Manusia akan mengutus para malaikat dan mereka akan mengumpulkan semua orang berdosa yang tidak mau bertobat dan melemparkan mereka ke dalam dapur api dan akan ada ratap tangis dan kertakan gigi. Sedangkan orang-orang benar akan bercahaya seperti matahari dalam Kerajaan Allah.
  4. Dalam diri setiap orang ada “gandum” dan “lalang.” Allah, dalam kerahiman-Nya yang tanpa batas, memberi kesempatan kepada kita untuk bertobat selama kita masih berada di dunia ini. Maka saat ini adalah saat kerahiman Allah ditawarkan kepada kita agar bertobat. Apabila kita tidak mau bertobat, maka saat kerahiman Tuhan akan berubah menjadi saat pengadilan. Kita akan dipisahkan seperti gandum dipisahkan dari lalang. Akhirnya tergantung dari kebebasan kita untuk memilih.
  5. Pilahlah: mana “gandum” dan mana “lalang” dalam diri Anda. Mohon rahmat Tuhan agar mampu membersihkan “lalang” dalam diri Anda. Manfaatkan saat kerahiman Tuhan sekarang ini!.

 

(MS)