SABDA, Senin, 31-7-2017 MENEMUKAN ALLAH DALAM KEHIDUPAN TIAP HARI

BACAAN

Kel 32:15-24.30-34 – “Bangsa itu telah berbuat dosa besar, sebab mereka telah membuat Allah emas
Mat 13:31-35 – “Biji sesawi itu menjadi pohon, sehingga burung-burung di udara datang bersarang di cabang-cabangnya”

 

RENUNGAN

  1. Injil hari ini menyampaikan dua perumpamaan pendek, yaitu biji sesawi dan ragi. Lewat perumpamaan, Tuhan mengungkapkan tentang Kerajaan Allah lewat kejadian sehari-hari.
  2. Ay 31-32 – Perumpamaan tentang biji sesawi: “Hal Kerajaan Surga itu seumpama biji sesawi, yang diambil dan ditaburkan orang di ladangnya.” Yesus tidak menerangkan arti perumpamaan ini. Pada kesempatan lain Ia mengatakan: “Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengar” (Mt 13:9.43). Dari perumpamaan ini ada dua pokok penting: (a) Kerajaan Allah bukanlah sesuatu yang abstrak, tetapi Kerajaan Allah ada di tengah-tengah kita (Luk 17:21). Kehadirannya seperti biji sesawi: sangat kecil, sederhana, hampir tidak terlihat. Ia adalah Yesus. Dalam Yesus, Kerajaan Allah tidak mengikuti kriteria dunia, melainkan memiliki cara berpikir dan berproses yang berbeda. (b) Biji sesawi, walau pun kecil tetapi tumbuh dan memberi harapan. Bila biji tumbuh menjadi besar, maka jadilah pohon. Pohon adalah Komunitas beriman, di mana orang diterima, merasa krasan, memiliki harapan akan masa depan.
  3. Ay 33 – Perumpamaan tentang ragi. Dikisahkan: seorang perempuan mengambil ragi dan diadukkan ke dalam tepung terigu tiga sukat sampai khamir seluruhnya. Yesus juga tidak menerangkan arti perumpamaan ini. Jadi terserah dari kita mau memaknai perumpaan ini.
  4. Ay 34-35 – “Mengapa Yesus bicara dalam perumpamaan? Pertama, agar apa yang ditulis Pemazmur terpenuhi: “Aku mau membuka mulut mengatakan perumpamaan, aku mau mengucapkan teka-teki dari zaman purbakala” (Maz 78:2). Kedua, menyesuaikan pesan yang akan disampaikan dengan kemampuan para pendengar (Mrk 4:34). Dengan perumpamaan ini Yesus mengharapkan kepada para pendengar-Nya agar mereka menemukan Allah lewat kehidupan tiap hari; agar mereka menangkap tanda-tanda Allah dalam kehidupan keseharian mereka atau “menemukan Allah dalam segala” (St. Ignasius Loyola).
    5.Dari dua perumpamaan di atas, apa yang paling mengesan bagi Anda?

 

(MS)