SABDA, Rabu, 19-7-2017 YESUS BERSYUKUR DENGAN PENUH SUKACITA
BACAAN
Kel 3:1-6.9-12 – “Tuhan menampakkan diri dalam nyala api yang keluar dari semak duri”
Mat 11:25-27 – “Yang Kau sembunyika n kepada kaum cerdik pandai, Kau nyatakan kepada orang kecil”
RENUNGAN
- Latar belakang Injil hari ini (Mat 11:25-27) adalah dari sebuah pertanyaan mengenai kedatangan Kerajaan Surga. Orang pertama yang bertanya adalah Yohanes Pembaptis: “Engkaukah yang akan datang itu atau haruskah kami menantikan orang lain?” (11:3). Dan orang-orang Parisi dan ahli Kitab mengadili Yesus: “Lihatlah, murid-murid-Mu berbuat sesuatu yang tidak diperbolehkan pada hari Sabat” (12:2). Dari Pasal 1 sampai Pasal 10, kedatangan Kerajaan Surga tidak menjadi masalah. Menjadi masalah mulai Pasal 11. Banyak orang meninggalkan Yesus, dan Yesus berkata: “Berbahagialah orang yang tidak menjadi kecewa dan menolak Aku” (11:6). Kota-kota sepanjang danau Galilea tidak bertobat (11:20). Orang-orang Parisi bersekongkol untuk membunuh Dia (12:14).
- Ay 25-26 – Perutusan untuk menyampaikan pertobatan berarti panggilan untuk menjadi yang kecil. Yesus menyampaikan hal ini dalam sebuah doa syukur (11:27), yang disebut Himne Kegembiraan. Himne diawali dengan “Aku bersyukur kepada-Mu” Yesus menyebut Allah dengan ungkapan: “Bapa, Tuhan langit dan bumi”; Allah sebagai Pencipta dan Penjaga alam semesta. Alasan bersyukur: “Karena semuanya ini Engkau sembunyikan bagi orang bijak dan pandai, tetapi Engkau nyatakan kepada orang kecil.” Dengan demikian pemakluman Kerajaan Allah dikhususkan untuk mereka yang tidak ahli dalam Hukum, dan tidak berpendidikan. Kerajaan Allah tidak lain adalah Yesus Kristus. Yesus adalah satu-satunya pribadi yang memiliki mandat untuk menyatakan tentang Allah, bukan orang bijak dan orang pandai, yang adalah orang-orang Parisi dan ahli Kitab.
- Ay 27 – Dalam konteks kedatangan Kerajaan Allah, Yesus memiliki peran dan misi untuk menyatakan Bapa Surgawi dalam segala sesuatu. Dalam tugas ini, Yesus menerima kekuasaan, pengetahuan dan otoritas untuk menghakimi semua orang. Hanya Bapa yang mengenal Yesus: “Tak seorang pun mengenal Putera selain Bapa.” Dan sebaliknya. Kepada para pembaca, Penginjil menyatakan bahwa pernyataan Bapa sebagai Allah hanya melalui Putera.
- Kalau kita berdoa syukur, apa sebenarnya alasan kita bersyukur?
(MS)