SABDA, Jumat, 14-7-2017, BERTAHAN SAMPAI AKHIR
BACAAN
Kej 46:1-7.28-30 – “Sekarang bolehlah aku mati”
Mat 10:16-23 – “Aku mengutus kamu seperti domba ke tengah-tengah serigala”
RENUNGAN
- Yesus memberi petunjuk tentang tugas perutusan di masa depan kepada para murid-Nya.
- Ay 16-19 – Yesus menggunakan perumpamaan: domba di tengah serigala. Artinya: bahwa perutusan sungguh sulit dan penuh bahaya, namun Tuhan selalu melindungi. Cerdik seperti ular dan tulus seperti merpati, artinya: percaya sepenuhnya pada Allah, berdaya cipta dan kreatip menghadapi dunia. “Waspada terhadap semua orang”: artinya waspada dan selalu hati-hati akan adanya penganiayaan dan permusuhan. “Menyerahkan kamu kepada majelis agama … “ artinya: siapa saja yang mengikuti Yesus dapat mengalami pengalaman yang sama dengan Sang Guru: “Anak Manusia akan diserahkan ke dalam tangan manusia” (Mt 17:22). Dalam kesempatan itulah para murid harus tangguh sebagai saksi. Para musuh Injil tidak memiliki jawaban terhadap kebenaran, kasih dan keadilan.
- Ay 20 – Dalam bersaksi, para murid akan mendapat bantuan dari Allah. Maka kita tidak perlu percaya pada kekuatan sendiri, karena Roh Kudus sendiri akan bertindak dalam diri kita; Roh Kudus akan berbicara melalui kita.
- Ay 21-22 – Adanya ancaman diulang lagi dengan ungkapan: “orang menyerahkan saudaranya untuk dibunuh…” Saudara akan memfitnah saudara, seorang ayah melawan anaknya, anak-anak melawan orang tua. Terjadinya kerusakan dalam keluarga tersebut, karena perbedaan sikap terhadap Yesus. Setelah ancaman, ada janji penghiburan: “Orang yang bertahan sampai pada kesudahannya akan selamat.” Bagaimana jika ancaman, bahaya, penyiksaan sungguh-sungguh terjadi pada kita? Masihkah kita bertahan?
(MS)