SABDA, JUMAT, 7-7-2017, PANGGILAN MATIUS: YESUS SAHABAT PARA PENDOSA DAN TERSINGKIRKAN
BACAAN
Kej 23:1-4.19; 24:1-8.62-67 – “Ishak sangat mencintai Ribka, sehingga ia terhibur atas kematian ibunya”
Mat 9:9-13 – “Bukan orang sehat yang memerlukan tabib, tetapi orang sakit”
RENUNGAN
- Ay 9 – Murid pertama yang dipanggil Yesus adalah empat orang nelayan, semuanya orang Yahudi (Mt 4:18-22). Sekarang ini Yesus memanggil seorang pemungut pajak yang oleh orang-orang Parisi disamakan dengan perampok dan pendosa. Ia bernama Matius, yang berarti pemberian Allah. Dan ia menjadi tanda keselamatan bagi semua orang. Ketika Yesus memanggil, Matius meninggalkan segala sesuatu yang ia punya dan mengikuti Yesus. Matius meninggalkan kantor pajak, yang menjadi sumber hidupnya dan mengikuti Yesus.
- Ay 10 – Pada waktu itu orang-orang Yahudi hidup terpisah dengan para pemungut cukai dan para pendosa, dan mereka tidak pernah mau makan semeja dengan mereka. Dengan spirit Khotbah di Bukit, orang-orang Kristen Yahudi harus melawan isolasi ini dan duduk bersama dengan para pemungut cukai dan orang-orang najis. Namun kenyataannya tidak mudah bagi mereka untuk melaksanakan Hukum Baru ini, walau pun Yesus telah memberi contoh duduk makan semeja dengan mereka.
- Ay 11 – Yesus duduk bersama dan makan semeja dengan pendosa dan orang-orang najis. Melihat sikap Yesus tersebut, orang-orang Parisi protes lewat para murid Yesus: “Mengapa gurumu makan bersama-sama dengan pemungut cukai dan orang berdosa?” Duduk makan bersama mereka berarti ikut menjadi najis. Yesus dianggap melanggar hukum kesucian Yahudi. Yesus memilih menjadi sahabat para pendosa dan orang-orang najis.
- Ay 12-13 – Yesus menanggapi orang-orang Parisi: “Bukan orang sehat yang memerlukan tabib, tetapi orang sakit.” Dengan jawaban ini, Yesus mempertegas missi-Nya: “Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, melainkan orang berdosa.”
- Di tengah masyarakat kita, bahkan dalam komunitas Gereja, ada beberapa orang tersingkirkan karena berbagai alasan yang sering tidak jelas. Bagaimana pengalaman Anda menghadapi kenyataan di atas? Apakah Anda ikut berdosa dan najis karena menjadi sahabat mereka. Yesus berkata: “Ikutlah Aku.”
(MS)