SABDA, Minggu, 2-7-2017, KEHILANGAN UNTUK MEMPEROLEH
BACAAN
2Raj 4:8-11.14-16a – “Orang yang selalu datang kepada kita itu adalah abdi Allah yang kudus”
Rom 6:3-4.8-11 – “Kita telah dikuburkan bersama Kristus oleh pembaptisan, supaya kita hidup dalam hidup yang baru”
Mat 10:37-42 – “Barangsiapa mengasihi bapa atau ibunya lebih dari pada-Ku, ia tidak layak bagi-Ku”
RENUNGAN
- Injil hari ini merupakan bagian terakhir dari Percakapan Tugas Perutusan para murid (Mat 10:1-42). Yesus memberikan sebuah teologi Missi. Di dalamnya Yesus menerangkan bahwa Missi itu harus dikatakan dan dilakukan. Ia juga memberikan sebuah strategi Tugas Perutusan, yaitu Lepas Bebas; tidak terikat pada apa pun yang duniawi: benda-benda, tempat, bahkan terhadap orang dan hidupnya sendiri.
- Ay 37 – “Barangsiapa mengasihi bapa atau ibunya lebih dari pada-Ku, ia tidak layak bagi-Ku; … “ Bagaimana kata-kata Yesus yang keras ini bisa dimengerti? Yesus mau menekankan hal ini: Kabar Gembira Allah harus menjadi nilai yang paling tinggi dalam hidup kita. Hal ini tidak berarti bahwa seseorang harus membenci orang tuanya atau saudaranya. Sebaliknya: dengan mengutamakan Allah maka seseorang mengasihi orang tua dan saudara-saudaranya. Tetapi Allah selalu harus menjadi prioritas.
- Ay 38-39 – Tuntutan tugas perutusan. Yesus menuntut dua hal kepada para murid-Nya dalam menjalankan tugas perutusan: (a) Memikul salib dan mengikuti Yesus. Rasul Paulus bersaksi: “Aku sekali-kali tidak mau bermegah, selain dalam salib Tuhan kita Yesus Kristus.” (Gal 6:14). Kesetiaan sampai mati dituntut dari kita yang ingin layak disebut pengikut Kristus. (b) Memiliki keberanian untuk memberikan hidupnya secara total seperti Yesus. “Sesungguhnya jikalau biji gandum tidak jatuh ke dalam tanah dan mati, ia tetap satu biji saja; tetapi jika ia mati, ia akan menghasilkan banyak buah” (Yoh 12:24). Orang yang ketika dianiaya mempertahankan nyawanya dengan menyangkal Kristus, ia akan kehilangan nyawa selama-lamanya.
- Ay 40 – “Barangsiapa menyambut kamu, ia menyambut Aku, dan barangsiapa menyambut Aku, ia menyambut Dia yang mengutus Aku.” Dalam memberikan diri secara total, seorang murid telah menyamakan diri dengan Yesus, dan ia telah menemukan Allah.
- Ay 41-42 – Menerima upah seorang nabi, menerima upah orang benar, dan upah seorang murid. Seorang nabi dikenal karena tugasnya sebagai utusan Allah. Seorang yang benar dikenal karena tingkah lakunya. Seorang murid dikenal karena telah menjadi yang paling kecil di antara semua orang. Mereka yang mengambil resiko dianiaya akan memperoleh upah yang sesuai. Yang menyambut seorang murid sebagai utusan Kistus, akan menyambut diri-Nya. Pelayanan terhadap yang kecil, tidak akan diabaikan oleh Tuhan.
(MS)