SABDA, Selasa, 27-6-2017, JALAN YESUS ADALAH JALANKU
BACAAN
Kel 13:2.5-18 – “Janganlah kiranya ada perkelahian antara aku dan engkau”
Mat 7:6.12-14 – “Segala sesuatu yang kamu kehendaki diperbuat orang kepadamu, perbuatlah demikian juga kepada mereka.”
RENUNGAN
- Ay 6 – “Jangan kamu memberikan barang yang kudus kepada anjing …” Barang yang kudus: barang persembahan di Bait Allah yang sifatnya suci dan tidak sepatutnya diberikan kepada anjing. Perumpamaan serupa: mutiara tidak sepantasnya diberikan kepada babi. Ajaran yang hendak disampaikan Yesus: mengingatkan kepada para murid-Nya untuk tidak begitu saja mengungkapkan iman mereka kepada siapa saja tanpa pandang bulu. Mengapa? Karena tidak setiap orang siap untuk menerima Jalan Yesus, bahkan mereka akan berbalik menyerang kita. Iman akan Kristus merupakan sebuah hadiah dari Allah dan tidak setiap orang menerimanya begitu saja; harus ada persiapan panjang.
- Ay 12 – “Segala sesuatu yang kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah demikian juga kepada mereka.” Ayat tersebut merupakan Peraturan Emas, bukan khas Kristen, tetapi ada di setiap budaya dan agama. Perintah ini menuntut kita untuk mengasihi orang lain secara aktip dan kreatip, termasuk mengampuni dan mengasihi musuh.
- Ay 13-14 – Mengikuti jalan sempit. Mengikuti jalan lebar berarti mengikuti insting: mana yang menyenangkan, termasuk di dalamnya adalah keserakahan, egoisme, penipuan, korupsi, dan kekerasan. Ini bukan jalan menuju hidup, tetapi kebinasaan. Mengikuti jalan sempit berarti mengikuti cara berpikir dan cara bertindak, mengikuti tuntunan kebenaran, prinsip dan nilai-nilai ajaran Yesus. Dengan kata lain: Jalan Sempit adalah Jalan Kristus. Jalan menuju Kehidupan.
- Jalan Yesus membutuhkan disiplin diri yang tinggi, maka jarang orang mampu mengikuti jalan ini. Mampukah aku mengikuti Jalan Yesus sampai akhir hidupku?
(MS)