SABDA, Senin, 12-6-2017 MEWUJUDKAN SABDA BAHAGIA

BACAAN

2Kor 1:1-7 – “Allah menghibur kita, sehingga kita sanggup menghibur semua orang yang berada dalam macam-macam penderitaan”
Mat 5:1-12 – “Berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah”

 

RENUNGAN

  1. Dalam Sabda Bahagia ini (ay 1-12), Yesus membalikkan harapan mereka yang berpikir tentang hidup beruntung. Mereka adalah orang-orang kaya, yang berkuasa, dan yang menikmati kepuasan duniawi. Yesus menyampaikan bahwa kebahagiaan sejati tidak diperoleh dalam kekayaan dan kekuasaan. Sebaliknya, Yesus memuliakan dan memandang bahagia mereka yang miskin, yang menderita, dan dianiaya, serta mereka yang dihukum karena berdosa.
  2. Mengapa mereka dipandang bahagia? Karena orang-orang miskin, menderita, dan terbuang ini memberikan contoh sikap percaya pada Allah dan contoh sikap rendah hati yang diperlukan untuk masuk ke dalam Kerajaan Allah. Mereka sangat berkekurangan dalam memenuhi kebutuhan hidup yang paling dasar, tidak memiliki martabat atau reputasi. Karena tidak memiliki apa-apa, maka mereka hanya percaya dan mengandalkan Allah untuk segala keperluan mereka.
  3. Yesus berjanji untuk memberi ganjaran bagi semua saja yang berbelas kasih dan adil, dan yang dengan rendah hati mencari kehendak Allah, walaupun mengalami banyak kesulitan karena percaya kepada-Nya.
  4. Hidup Yesus sendiri merupakan contoh Sabda Bahagia. Ia seorang yang miskin: “Serigala mempunyai liang dan burung mempunyai sarang, tetapi Anak Manusia tidak mempunyai tempat untuk meletakkan kepala-Nya” (Mat 8:20). Ia lemah lembut dan rendah hati (Mat 11:29). Ia penuh belas kasih (Mat 12:16-21).
  5. Tindakan konkret mewujudkan Sabda Bahagia: a) Menaruh harapan hanya kepada Allah. b) Bersahaja. c) Selalu berada dalam Tuhan. d) Lemah lembut dan tidak berpihak pada kekerasan. e) Berhati bersih dan tidak gampang dipengaruhi oleh keinginan-keinginan yang menjauhkan dari Tuhan. f) Berbelas kasih. g) Pencinta damai. h) Rendah hati. Mampukah aku muwujudkannya?

 

(MS)