SABDA, Kamis, 8-6-2017 HUKUM YANG PERTAMA DAN UTAMA
BACAAN
Mrk 12:28a-34 – “Inilah perintah pertama, kasihilah Tuhan Allahmu dengan segenap hati. Dan yang kedua sama dengan yang pertama”
RENUNGAN
- Karena para ahli kitab merasa menang terhadap orang-orang Saduki tentang Kebangkitan, kini mereka langsung mengajukan pertanyaan kepada Yesus: “Hukum manakah yang paling utama?” Sebenarnya mereka sudah tahu jawaban atas pertanyaan tersebut. Mereka hanya ingin mencobai Yesus.
- Yesus menjawab: “Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu dan dengan segenap kekuatanmu” (Ul 6:4-5). Orang-orang Yahudi saleh mengucapkan kalimat tersebut 3 kali sehari: pagi, siang, dan sore. Yesus menambahkan: “Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri” (Im 19:18). Tidak ada hukum lain yang lebih utama dari pada kedua hukum tersebut. Singkat tetapi sangat dalam. Dan kedua hukum tersebut merupakan ringkasan dari segala yang diajarkan Yesus (Mat 7:12).
- Mengapa kita harus mengasihi Allah di atas segala-galanya? Karena kita diciptakan dan diselamatkan oleh Allah. Mengasihi Allah menjadi tantangan besar, karena, kebanyakan dari kita, ingat Allah kalau sedang ada kesulitan atau sedang ada butuh, padahal Tuhan menghendaki agar kita mengasihi Allah setiap saat: kapan saja, di mana saja, dan dalam situasi apa saja.
- Mengasihi Allah tidak dapat dipisahkan dengan mengasihi sesama. Mengasihi sesama menjadikan kasih kita kepada Allah nyata. Jikalau seorang berkata: “Aku mengasihi Allah”, dan ia membenci saudaranya, maka ia adalah pendusta, karena barangsiapa tidak mengasihi saudaranya yang dilihatnya, tidak mungkin mengasihi Allah, yang tidak dilihatnya” (1Yoh 4:20).
- Dari perintah tersebut, Kerajaan Allah merupakan kesatuan dua cinta: cinta terhadap Allah dan cinta terhadap sesama. Karena Allah sebagai Bapa, maka kita semua adalah saudara. Dan kita harus berusaha mewujudkan hal ini. Kepada para ahli kitab, Yesus berkata: “Engkau tidak jauh dari Kerajaan Allah!” Artinya, mereka tidak jauh dari Roh Kabar Gembira. Mereka hanya perlu satu langkah lagi, yaitu percaya dan mengikuti Yesus dan ikut terlibat mewujudkan Kerajaan-Nya.
- Apa yang diharapkan Tuhan dengan hukum kasih tersebut jauh dari kenyataan. Banyak orang telah menyingkirkan Allah dari rumah dan negara mereka. Diam-diam banyak orang meninggalkan Gereja. Sebaliknya, banyak orang yang taat beribadah namun membenci saudara-saudarinya, tidak mau berbagi apa pun kepada orang miskin dan menderita. Yang sangat mengerikan: banyak orang mengaku beragama, dan atas nama Allah, membunuh orang-orang yang tidak sepaham.
- Seberapa jarak kita dari Kerajaan Allah?
(MS)