SABDA, Minggu, 4-6-2017, HARI RAYA PENTAKOSTA: DAMAI SEJAHTERA BAGI KAMU

BACAAN

Kis 2:1-11 – “Mereka penuh dengan Roh Kudus dan mulai berkata-kata dalam bahasa-bahasa lain”
1Kor 12:3b-7.12-13 – “Kita semua telah dibaptis dalam Roh Kudus menjadi satu tubuh”
Yoh 20:19-23 – “Sama seperti Bapa mengutus Aku, demikian juga sekarang Aku mengutus kamu.”

 

RENUNGAN

  1. Ay 19-20: Sebuah gambaran tentang pengalaman Kebangkitan. Yesus hadir di tengah para murid dalam ruangan yang terkunci rapat. Mereka sangat takut, jangan-jangan peristiwa yang menimpa Yesus juga menimpa mereka. Maka kata pertama yang diucapkan Yesus adalah: “Damai sejahtera bagi kamu.” Untuk meyakinkan mereka, Yesus menunjukkan tanda-tanda luka pada tangan dan lambung-Nya. Hal ini menegaskan bahwa Tuhan yang Bangkit adalah Tuhan yang Disalib. Yesus yang hadir di tengah-tengah kita bukan Yesus yang mulia, tetapi Yesus yang menderita sengsara dalam diri orang-orang yang lapar, dianiaya, korban peperangan, orang-orang sakit, penindasan, dan ketidak adilan. Dalam diri orang yang berjuang untuk mereka, Yesus bangkit kembali dan hadir di tengah-tengahnya. Maka pertanyaannya adalah: sejauh mana kita berbagi, berjuang untuk mereka?
  2. Ay 21: Pengutusan: “Sama seperti Bapa mengutus Aku, demikian juga sekarang Aku mengutus kamu.” Dari Yesus yang tersalib dan bangkit, kita menerima tugas perutusan yang sama dengan perutusan Yesus. Kepada kita, Tuhan juga selalu mengatakan: “Damai sejahtera bagi kamu.” Damai yang diberikan Yesus terwujud ketika ada kemerdekaan umat manusia, lingkungan yang aman dan harmonis, orang bisa hidup dengan bahagia dan damai. Dengan kata lain, damai berarti ketika sebuah komunitas, atau Gereja, dibangun sesuai dengan komunitas Bapa, Petera dan Roh Kudus.
  3. Ay 22: Yesus memberikan anugerah Roh Kudus. Yesus menghembusi mereka dan berkata: “Terimalah Roh Kudus.” Hanya dengan pertolongan Roh Kudus, kita dapat melaksanakan tugas perutusan yang Ia percayakan kepada kita. Dalam Injil Yohanes, Kebangkitan dan Pencurahan Roh Kudus merupakan hal yang sama. Semuanya terjadi pada saat yang sama.
  4. Ay 23: Yesus memberi kekuasaan untuk mengampuni dosa-dosa. Titik sentral dalam tugas perutusan untuk mewujudkan damai ditemukan di dalam rekonsiliasi dan pengampunan, yaitu usaha untuk mengatasi rintangan-rintangan yang memisahkan kita: “Jikalau kamu mengampuni dosa orang, dosanya diampuni, dan jikalau kamu menyatakan dosa orang tetap ada, dosanya tetap ada.” Untuk itu para murid diberi kekuasaan untuk mengampuni. Dalam Injil Matius, kekuasaan yang sama juga diberikan kepada Petrus (Mt 16:19) dan komunitas (Mt 18:18). Komunitas yang tanpa pengampunan dan rekonsisliasi bukanlah sebuah komunitas Kristen. Komunitas demikan tak lebih dari sebuah gerombolan atau geng.
  5. Apakah Anda merasakan damai Yesus tinggal dalam diri Anda? Setiap hari Yesus memberikan anugerah damai kepada kita. Kita mestinya sadar dan meresap dalam damai-Nya. Jika kita melakukan hal ini setiap hari, maka kita akan lebih mengalami damai dan sukacita.

SELAMAT MERAYAKAN PENTAKOSTA

 

(MS)