SABDA, Jumat, 2-6-2017, KASIH MERUPAKAN TEMPAT PERTAMA DALAM TUGAS PERUTUSAN

BACAAN

Kis 25:13-21 – “Yesus telah mati, tetapi dengan yakin Paulus mengatakan, bahwa Ia hidup”
Yoh 21:15-19 – “Gembalakanlah domba-domba-Ku”

 

RENUNGAN

  1. Bacaan Injil hari ini, dan besok, merupakan perjumpaan terakhir Yesus dengan para murid-Nya. Perjumpaan yang ditandai dengan kelemahlembutan dan kasih sayang. Yesus bertanya kepada Petrus tiga kali: “Apakah engkau mengasihi Aku?” Setelah mendapatkan jawaban yang positip dari Petrus maka Yesus mempercayakan tugas perutusan kepada Petrus untuk memperhatikan domba-domba-Nya. Saat ini pula Yesus minta kepada kita untuk memiliki kasih yang berkelimpahan dalam menjalankan pelayanan terhadap sesama.
  2. Ay 15-17: Kasih merupakan sumber tugas perutusan. Setelah semalam suntuk menjala ikan dan tidak memperoleh seekor pun, para murid menuju pantai. Mereka mendapati Yesus tengah menyiapkan roti dan ikan bakar bagi mereka. Ketika mereka selesai makan, Yesus memanggil Petrus dan bertanya kepadanya tiga kali: “Apakah engkau mengasihi Aku?” Pertanyaan sampai tiga kali, karena Petrus menyangkal Yesus sampai tiga kali (Yoh 18:17.25-27). Setelah Petrus menjawab secara positip, Petrus menjadi: “Murid yang Terkasih” dan menerima perintah untuk menggembalakan domba-domba. Yesus tidak pernah bertanya kepada Petrus apakah dia belajar exegese, theologi, Kitab Suci, Moral atau Hukum Gereja. Ia hanya bertanya: “Apakah engkau mengasihi Aku?” Kasih merupakan tempat pertama dalam perutusan, bukan dogma atau ajaran yang dipaksakan. Kasih bukan sekedar kata-kata manis, tetapi harus diwujudkan dalam tindakan.
  3. Ay 18-19: Ramalan tentang kematian. Yesus berkata kepada Petrus: “Sesungguhnya ketika engkau masih muda engkau mengikat pinggangmu sendiri dan engkau berjalan ke mana saja kau kehendaki, tetapi jika engkau sudah menjadi tua, engkau akan mengulurkan tanganmu dan orang lain akan mengikat engkau dan membawa engkau ke tempat yang tidak kau kehendaki.” Di dalam Yesus, Petrus telah mendapatkan kedewasaan, sehingga ia siap menjalankan pelayanan kasih. Pelayanan yang bersumber pada kasih akan menang dan akan memimpin kita. “Orang lain akan mengikat engkau dan membawa engkau ke tempat yang tidak kau kehendaki.” Di masa depan, Petrus tidak memimpin tetapi dipimpin. Dan sebenarnya Petrus tidak tahu apa maksud pernyataan Yesus tersebut. Penginjil memberi komentar: “Ia mengatakan demikian untuk menyatakan bagaimana Petrus akan mati dan memuliakan Allah.” Dan Yesus menambahkan: “Ikutlah Aku.”
  4. Apa alasan paling mendalam yang mendorong Anda untuk melayani Gereja dan lingkungan? Kasih atau karena gagasan yang ingin Anda wujudkan atau karena terpaksa?
  5. Doa:
    “Pujilah Tuhan, hai jiwaku! Pujilah nama-Nya yang kudus, hai segenap batinku! Pujilah Tuhan, hai jiwaku, dan janganlah lupakan segala kebaikan-Nya” (Mzm 103:1-2).

 

(MS)