SABDA, Rabu, 31-5-2017, PESTA St. PERAWAN MARIA MENGUNJUNGI ELISABET
BACAAN
Zef 3:14-18a – “Tuhan, Raja Israel, ada di tengah-tengah kamu”
Luk 1:39-45 – “Siapakah aku ini sampai ibu Tuhanku datang mengunjungi aku?”
RENUNGAN
- Hari ini adalah Pesta St. Perawan Maria mengunjungi Elisabet. Kalau Penginjil Lukas bicara tentang Maria, sebenarnya ia juga bicara tentang umat Kristen pada jamannya yang tersebar di seluruh kota kekaisaran Romawi. Maria menjadi teladan bagi mereka, bagaimana mereka harus akrab dengan Sabda Tuhan. Ketika Yesus berbicara tentang Allah, seorang wanita berseru: “Berbahagialah ibu yang telah mengandung Engkau dan susu yang telah menyusui Engkau.” Orang itu memuji ibu Yesus. Tetapi Yesus segera menjawab: “Yang berbahagia ialah mereka yang mendengarkan firman Allah dan yang memeliharanya” (Luk 11:27-28). Maria merupakan model orang beriman yang tahu bagaimana hidup dan melaksanakan Sabda Tuhan.
- Ay 39-40: Maria mengunjungi Elisabet, saudaranya. Lukas menekankan ketergesa-gesaan Maria menuju Yudea, sebagai tanggapan atas Sabda Tuhan. Malaikat Gabriel berbicara kepadanya tentang Elisabet dan Maria, maka Maria segera bangkit untuk membuktikan apa yang dinyatakan oleh Malaikat. Dari Nazaret menuju pegunungan Yudea kira-kira jaraknya 100 km. Tidak ada bus atau kereta.
- Ay 41-44: Salam Elisabet. Elisabet mewakili jaman berakhirnya Perjanjian Lama. Dalam diri Maria, mulailah Seorang yang Baru. Perjanjian Lama mengucapkan selamat datang, menerima Seorang yang Baru dengan penuh syukur dan kepercayaan. Ia merupakan hadiah Allah yang datang untuk menggenapi apa yang menjadi harapan manusia. Dalam perjumpaan dua wanita tersebut, Roh Kudus hadir dalam diri mereka yang membuat bayi dalam kandungan Elisabet melompat. Kabar Baik Allah datang dalam diri dua orang ibu rumah tangga yang bersahaja. Dan kata-kata Elisabet telah menjadi dasar doa Salam Maria. Sebuah doa yang tiap hari paling banyak diucapkan di bumi ini.
- Ay 45: Pujian Elisabet kepada Maria: “Berbahagialah ia, yang telah percaya, sebab apa yang dikatakan kepadanya dari Tuhan, akan terlaksana.” Oleh Lukas, kata-kata tersebut merupakan nasehat bagi umatnya, yaitu untuk percaya pada Sabda Allah, karena Sabda memiliki daya untuk mewujudkannya. Sabda telah menghasilkan kehidupan baru dalam rahim seorang perawan.
- Ay 46-56: Kidung Maria. Maria mulai menyatakan perubahan karena cinta kasih Tuhan yang begitu penuh. Maka ia menyampaikan kidung dengan penuh sukacita pula: “Jiwaku memuliakan Tuhan, dan hatiku bergembira karena Allah, Juruselamatku.” Dalam ay 51-53: ia menyanyikan kesetiaan Tuhan terhadap umat-Nya dan menyampaikan tentang kekuasaan Tuhan yang bertindak bagi orang-orang miskin dan lapar. Dengan tangan-Nya yang kuat, Allah mencerai-beraikan orang yang congkak hatinya (ay 51), menurunkan orang-orang yang berkuasa dari takhtanya dan meninggikan orang-orang yang rendah (ay 52), menyuruh orang yang kaya pergi dengan tangan hampa (ay 53). Ay 54-55: Maria mengingatkan kembali bahwa semuanya itu merupakan ungkapan belas kasih Allah terhadap umat-Nya dan kesetiaan-Nya terhadap janji-Nya kepada Abraham dan keturunannya.
- Doa pujian: “Pujilah Tuhan, hai jiwaku! Pujilah nama-Nya yang kudus, hai segenap batinku! Pujilah Tuhan, hai jiwaku, dan janganlah lupakan segala kebaikan-Nya” (Mzm 103:1-2).
(MS)