SABDA, Kamis, 25-5-2017, HARI RAYA KENAIKAN TUHAN
BACAAN
Kis 1:1-11 – “Mereka melihat Dia terangkat ke Surga”
Ef 1:17-23 – “Allah mendudukkan Dia di sebelah kanan-Nya dalam surga”
Mt 28:16-20 – “Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di surga dan di bumi”
RENUNGAN
- Ay 16: Kembali ke Galilea. Semuanya berawal dari Galilea (Mt 4:12). Di sana pula para murid dipanggil (Mt 4:18-22) dan di sana pula Yesus berjanji untuk mengumpulkan mereka kembali sesudah kebangkitan-Nya (Mt 26:32). Para murid harus pergi ke bukit yang ditunjukkan oleh Yesus. Bukit (atau gunung) mengingatkan kita akan: a) Gunung Sinai, di mana Musa menerima Hukum Allah (Kel 19-24; 34:1-35). b) Gunung Allah, tempat Elia mengungsi untuk menemukan kembali makna perutusannya (1Raj 19:1-18). c) Gunung Penampakan (Transfigurasi), di mana Musa dan Elia, yang mewakili Hukum dan Nabi-nabi, menampakkan diri bersama Yesus, yang menyatakan bahwa Yesus adalah Mesias yang dijanjikan (Mt 17:1-8).
- Ay 17: “Beberapa orang ragu-ragu.” Kalimat ini menunjukkan kesulitan yang dihadapi oleh umat Kristen awal: mereka mengalami kesulitan besar untuk bisa percaya pada kebangkitan. Para penginjil menunjukkan hal ini (Mk 16:11.13.14; Luk 24:11.21.25.36.41; Yoh 20:25). Iman akan kebangkitan berjalan begitu lambat dan melewati proses yang sukar, tetapi berakhir dengan kepastian bagi umat Kristen (1Kor 15:3-34).
- Ay 18: “Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di surga dan di bumi.” Yesus menerima kuasa dari Bapa-Nya. Apa saja kuasa tersebut? Dalam Kitab Wahyu, Ia sebagai Anak Domba (Yesus yang bangkit) menerima dari Allah buku dengan tujuh meterai (Why 5:7). Ia adalah Tuhan atas sejarah. Ia mengalahkah kuasa jahat (Why 12:1-9). Dalam Credo, Yesus menjadi Hakim atas orang hidup dan mati.
- Ay 19-20a. Tiga perintah disampaikan Yesus kepada para murid, juga kepada kita. Pertama: “Pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku.” Kedua: “Baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus.” Ketiga: “Ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu.”
— Menjadi murid Yesus berarti: a) Meneladan Sang Guru: Yesus adalah model cara hidup para murid, hidup bersama orang beriman, subyek yang diajarkan hanyalah Kerajaan Allah. Dan Kerajaan Allah itu ada dalam kehidupan Yesus. b) Siap untuk tinggal bersama Dia dalam pencobaan (Luk 22:28), dalam penyiksaan (Yoh 15:20; Mat 10:24-25), dan siap memanggul salib dan mati bersama Dia (Mrk 8:34-35; Yoh 11:36). c) Memiliki kehidupan Yesus dalam dirinya: “Aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku” (Gal 2:20).
–Membaptis mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus: Tritunggal Mahakudus merupakan sumber, jalan, dan tujuan. Mereka yang dibaptis berarti: hidup dalam persaudaraan, menjadi saudara-saudari seiman, meneladan Yesus dan mengikuti jalan Salib-Nya untuk bangkit bersama Dia, dan memberi diri dipimpin oleh Roh Kudus.
–Mengajarkan segala sesuatu yang diperintahkan Yesus: Bagi kita, Yesus adalah Hukum Baru yang berasal dari Allah. Ia dipilih oleh Allah sebagai Musa baru, di mana Sabda-Nya merupakan Hukum bagi kita. Kita harus mendengarkan Dia (Mt 17:15). - Ay 20b: “Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman.” Ketika Musa diberi tugas membebaskan bangsa Israel dari Mesir, Ia mendapat jaminan dari Allah: “Bukankah Aku akan menyertai Engkau?” (Kel 3:12). Para nabi pun mendapat jaminan yang sama dari Allah (Yer 1:8). Demikian juga Maria: “Tuhan menyertai engkau” (Luk 1:28). Yesus sendiri adalah jaminan bagi kita, karena ia adalah Emmanuel, “Tuhan beserta kita” (Mt 1:23). Ia akan selalu bersama kita, bahkan sampai akhir jaman. Dari sinilah kita melihat kuasa Yesus: Ia mengontrol sejarah dan waktu. Ia adalah Alfa dan Omega (Why 1:18). Jaminan dari Yesus ini akan selalu menopang kita, memelihara iman, menopang pengharapan dan menumbuhkan kasih serta penyerahan diri.
- Siapkah aku menjalankan tiga perintah Yesus tersebut (no 4)?
(MS)