SABDA, Senin, 15-5-2017 MENGASIHI BERARTI MENGENAL ALLAH

BACAAN

Kis 14:5-18 – “Kami memberitakan Injil kepada kamu, supaya kamu meninggalkan perbuatan sia-sia dan bebalik kepada Allah yang hidup”
Yoh 14:21-26 – “Penghibur yang akan diutus oleh Bapa, Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu”

 

RENUNGAN

  1. Sekarang kita berada dalam Bab 14 Injil Yohanes. Kita mendapati pertanyaan Thomas dan jawaban Yesus (ay 5-7), pertanyaan Philipus dan jawaban Yesus (ay 8-21), pertanyaan Yudas Tadeus dan jawaban Yesus (ay 22-26). Kalimat terakhir jawaban Yesus terhadap Philipus menjadi ayat pertama Injil hari ini.
  2. Ay 21: “Barangsiapa memegang perintah-Ku dan melakukannya, dialah yang mengasihi Aku.” Ayat ini merupakan ringkasan jawaban Yesus terhadap Philipus. Philipus telah berkata: “Tuhan, tunjukkanlah Bapa itu kepada kami, itu sudah cukup bagi kami: (Yoh 14:8). Kita tidak bisa melihat Allah. Allah tinggal dalam cahaya yang tak terhampiri (1Tim 6:16). “Tak seorang pun pernah melihat Allah” (1Yoh 4:12). Tetapi kehadiran Bapa dapat dialami melalui pengalaman mengasihi. Surat pertama St. Yohanes mengatakan: “Ia yang tidak mengasihi tidak mengenal Allah, karena Allah adalah Kasih.” Yesus berkata kepada Philipus: “Siapa pun mengasihi Aku akan dikasihi oleh Bapa-Ku, dan Aku akan mengasihi dia dan menyatakan diri-Ku kepadanya.” Dengan mematuhi perintah Yesus, untuk mengasihi sesama kita (Yoh 15:17), seseorang menunjukkan kasihnya kepada Yesus. Dan siapa saja yang mengasihi Yesus, akan dikasihi oleh Bapa dan dapat dipastikan bahwa Bapa akan tinggal di dalam dia. Kenyataan ini akan terjadi dalam diri kita, asal kita mempunyai kasih.
  3. Ay 22. Yudas bertanya: “Tuhan, apakah sebabnya maka Engkau hendak menyatakan diri-Mu kepada kami, dan bukan kepada dunia?” Dari pertanyaan tersebut, kadang-kadang, kita, timbul gagasan merasa diri lebih baik daripada yang lain dan merasa dikasihi oleh Allah daripada yang lain. Kenyataannya: semua orang dikasihi oleh Allah, tanpa kecuali.
  4. Ay 23-24: Yesus menjawab pertanyaan Yudas dengan sederhana, tetapi mendalam. Ia mengulangi apa yang telah Ia katakan kepada Philipus: “Jika seorang mengasihi Aku, ia akan menuruti firman-Ku dan Bapa-Ku akan mengasihi dia dan Kami akan datang kepadanya dan diam bersama-sama dengan dia.” Apakah orang tersebut Kristen atau tidak, Bapa menyatakan diri kepada semua saja yang mengasihi sesamanya seperti diperintahkan oleh Yesus(Yoh 15:17). Pengalaman mengasihi sesama memberi kepada kita damai yang mendalam dan merupakan sukacita yang besar, karena kita telah hidup dan menanggung penderitaan secara bersama. Pengalaman ini merupakan perwujudan Bapa dalam diri hidup seseorang.
  5. Ay 25-26. Yesus mengakhiri jawaban terhadap Yudas dengan mengatakan: “Semuanya itu Kukatakan kepadamu, selagi Aku berada bersama-sama dengan kamu.” Semua kata-kata Yesus merupakan sumber hidup, walaupun kita tidak mengerti sepenuhnya. Untuk memahaminya, Yesus berjanji untuk membantu kita dengan Roh Kudus: “Penghibur, yaitu Roh Kudus, yang akan diutus oleh Bapa dalam nama-Ku, Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu.”
  6. Apakah kita selalu minta pertolongan Roh Kudus? Atau jarang kita sebut nama itu?

 

(MS)