SABDA, Kamis, 11-5-2017, YESUS: KEHADIRAN WAJAH ALLAH YANG MEMBEBASKAN

BACAAN

Kis 13:13-25 – “Allah telah membangkitkan Juruselamat dari keturunan Daud”
Yoh 13:16-20 – “Barangsiapa menerima orang yang Ku-utus, ia menerima Aku”

 

RENUNGAN

  1. Perikopa Injil hari ini menghadirkan percakapan Yesus dengan para murid-Nya, pada petang menjelang Ia ditangkap dan dijatuhi hukuman mati. Percakapan yang terasa sangat akrab. Hal demikian kadang kita alami juga. Kita mengalami keakraban sampai menimbulkan kesan mendalam dan terus teringat. Situasi seperti itu bisa membantu kita untuk percaya dan mengatasi ketakutan.
  2. Lima ayat Injil hari ini merupakan kesimpulan dari pembasuhan kaki (Yoh 13:1-15), yang berbicara tentang: a) pelayanan sebagai sifat utama para pengikut Yesus, dan b) identitas Yesus. Ia sebagai pewahyuan Bapa.
  3. Ay 16-17: Seorang hamba tidak lebih besar daripada tuannya. Yesus baru saja selesai membasuh kaki para murid-Nya. Membasuh kaki para murid-Nya memberi pesan bahwa Yesus adalah Mesias, Hamba, yang menyerahkan hidup-Nya bagi orang lain. Ia menolak seorang Mesias, raja mulia seperti gagasan orang Yahudi. Tetapi ada di antara murid Yesus yang menolak Mesias Hamba, yaitu Yudas (Yoh 13:21-30). Ia sebenarnya adalah pencuri dan perampok. Jaman sekarang banyak orang menolak Yesus sebagai Mesias Hamba, karena Yesus menghalangi kepentingan mereka yang busuk dan korup. Maka teriakan mereka dari dulu sampai sekarang sama: “Salibkan Dia.”
  4. Ay 18-20: “Aku mengatakannya kepadamu sekarang juga sebelum hal itu terjadi, supaya jika hal itu terjadi, kamu percaya, bahwa Akulah Dia.” AKULAH DIA adalah nama Allah Yahwe yang diwahyukan-Nya kepada Musa, yang artinya: Aku menyertai engkau (Kel 3:12). “Akulah Dia” sama dengan: “AKU ADALAH AKU” (Kel 3:14). Nama: “AKULAH DIA” digunakan oleh Yesus (Yoh 8:24; 8:28; 8:58, Yoh 6:20; 18:5.8). Hal ini berarti Yesus merupakan kehadiran wajah Allah yang membebaskan di tengah-tengah kita.
  5. Yesus tahu bagaimana hidup bersama dengan orang-orang yang tidak menerima Dia, bahkan mengkhianati Dia. Apakah aku bisa hidup seperti Yesus yang tetap mengasihi mereka yang menolak Dia dan mengkhianati Dia?

 

(MS)