SABDA, Jumat, 21-4-2017 EKARISTI: TEMPAT PERJUMPAAN DENGAN YESUS YANG BANGKIT

BACAAN

Kis 4:1-12 – “Keselamatan hanya ada di dalam Yesus”
Yoh 21:1-14 – “Yesus mengambil roti dan memberikannya kepada para murid; demikian juga ikan”

 

RENUNGAN

  1. Bab 21 Injil Yohanes ini merupakan lampiran yang ditambahkan sesudah Injil ditulis. Mengapa disebut lampiran? Karena Injil Yohanes sudah ditutup dengan Bab 20 ayat 30 dan 31. Tetapi hal tersebut, bagi kita, tidak terlalu penting. Bab 21 tetaplah Sabda Tuhan yang hadir dengan pesan yang indah tentang Kebangkitan pada hari kelima minggu Paskah.
  2. Ay 1-3: Penjala manusia kembali menjadi penjala ikan. Yesus telah mati dan telah bangkit. Tiga tahun hidup bersama Yesus, para murid kembali ke Galilea. Petrus kembali ke pekerjaan semula dan berkata: “Aku pergi menangkap ikan.” Mereka menyahut: “Kami pergi juga dengan engkau.” Mereka kembali ke kehidupan masa lalu, seolah-olah tidak terjadi sesuatu. Masa lalu tidak pernah akan kembali: “mereka tidak menangkap apa-apa.” Mereka kembali ke pantai. Lelah dan capai. Malam yang penuh dengan kegagalan dan frustrasi.
  3. Ay 4-5: Penampakan Yesus. Yesus berada di pantai, tetapi mereka tidak mengenal Dia. Yesus bertanya: “Hai anak-anak, adakah kamu mempunyai lauk pauk?” Mereka menjawab: “Tidak.” Oleh Yesus, mereka telah dipanggil menjadi penjala manusia (Mk 1:17; Luk 5:10), dan mereka kembali menjadi penjala ikan. Tetapi sesuatu telah berubah dalam kehidupan mereka. Pengalaman tiga tahun bersama Yesus menghasilkan pengalaman yang tidak bisa diubah. Tidak mungkin lagi mereka kembali ke masa lalu seolah-olah tidak terjadi sesuatu, seolah-olah tidak ada perubahan.
  4. Ay 6-8: “Tebarkanlah jalamu di sebelah kanan perahu, maka akan kamu peroleh.” Mereka memperoleh yang mungkin sebelumnya tidak pernah mereka dapat. Lima nelayan berpengalaman ini mengikuti perintah orang yang berbeda dengan pengalaman mereka. Mereka melakukan apa yang Ia perintahkan. Hasilnya luar biasa. Jala penuh dengan ikan. Bagaimana hal ini mungkin dan bagaimana menjelaskannya! Cinta membuat seseorang mampu menemukan. Murid yang dikasihi berkata: “Itu Tuhan.” Intuisi atau gerak hati ini menjelaskan segala sesuatu. Petrus terjun ke dalam air untuk mencapai Dia lebih cepat. Murid-murid lain mengikuti Petrus sambil menarik perahu dan menyeret jala yang penuh ikan.
  5. Ay 9-14: Kebaikan hati Yesus. Sampai di pantai, mereka melihat api arang yang dinyalakan oleh Yesus, di mana Ia membakar ikan dan roti. Ia minta kepada mereka untuk membawa beberapa ikan yang mereka tangkap. Segera Petrus pergi ke perahu dan menyeret jala yang berisi 153 ekor ikan. Jumlah ikan yang banyak, namun jala tidak robek. Yesus memanggil mereka: “Marilah dan sarapanlah!” Yesus memiliki kebaikan hati untuk menyiapkan sesuatu untuk sarapan setelah semalam mereka tidak mendapatkan seekor pun ikan. Sikap yang sangat sederhana yang menyatakan bahwa Tuhan mencintai kita. “Barangsiapa telah melihat Aku, ia telah melihat Bapa” (Yoh 14:9). Tak satu orang pun berani bertanya: Siapa Engkau, karena mereka tahu bahwa itu Tuhan. “Yesus maju ke depan, mengambil roti dan memberikannya kepada mereka.” Kesimpulannya: Ekaristi menjadi tempat istimewa untuk berjumpa dengan Yesus yang Bangkit.

 

(MS)