NOVENA KERAHIMAN ILAHI HARI KETIGA: BERDOA BAGI ORANG-ORANG SALEH DAN SETIA
Tuhan Yesus berkata kepada Suster Faustina: “Hari ini, bawalah kepada-Ku semua jiwa yang saleh dan setia, dan benamkan mereka dalam lautan kerahiman-Ku. Jiwa-jiwa ini memberikan penghiburan kepada-Ku di sepanjang Jalan Salib. Mereka adalah tetes penghiburan di tengah lautan kepahitan” (BCH 1214).
Sr. Faustina menyadari betapa berlimpahnya rahmat yang dicurahkan kepada semua orang. Demi kesetiaan kepada-Nya, Faustina mohon supaya selalu diperkenankan tinggal di dalam Hati-Nya dan tidak pernah lepas untuk selamanya.
Faustina memohonkan berkat bagi mereka yang setia kepada Bapa: “Bapa yang kekal, arahkanlah tatapan mata-Mu yang Maharahim kepada jiwa-jiwa yang setia, sebagai harta pusaka Putra-Mu. Demi Sengsara-Nya yang pedih, limpahkanlah berkat-Mu yang lestari, rengkuhlah mereka. Dengan demikian, mereka tidak pernah akan gagal dalam olah kasih dan tidak pernah akan kehilangan harta iman yang kudus; sebaliknya, bersama segenap paduan para malaikat dan para kudus, mereka akan memuliakan kerahiman-Mu yang tak terbatas sepanjang segala abad. Amin” (BCH 1215).
Dari saat ke saat Faustina terus menerus berjuang untuk selalu setia kepada Tuhan. Tidak jarang ia berperang dengan sengit untuk melawan godaan-godaan yang datang silih berganti. Faustina sadar bahwa jalannya adalah jalan kesetiaan kepada kehendak Allah dalam apa saja dan kapan saja (BCH 1173).
Janji kepada orang yang setia kepada kehendak Allah dikatakan oleh Bunda Maria kepada Faustina: “Setiap orang yang dengan teguh bertahan di dalam Kongregasiku sampai mati akan dibebaskan dari Purgatorium, … “ (BCH 1244).
Untuk jaman sekarang sungguh tidak mudah mempertahankan kesetiaan terhadap Tuhan dan kehendak-Nya. Yudas Iskariot mengkhianati Tuhan hanya dengan uang 30 keping perak. Petrus menyangkal Gurunya, para murid lain lari meninggalkan Yesus ketika Yesus mengalami siksaan dan penyaliban. Kita dihadapkan pada kenyataan hidup yang seringkali berat, rumit dan gelap: kegagalan demi kegagalan, sakit yang tak kunjung sembuh, doa-doa yang tak pernah terkabulkan, teror dari kelompok-kelompok tertentu. Di tengah-tengah situasi itu, setan datang dan membujuk dengan pintarnya. Adam jatuh ke dalam dosa karena bujukan setan. Dalam situasi seperti ini, Tuhan menghendaki iman yang lebih besar. Hal ini dikatakan kepada Faustina: “Aku menghendaki agar pada saat sekarang ini kalian semua memiliki iman yang lebih besar. Betapa besarnya sukacita-Ku atas kesetiaan mempelai-Ku dalam hal-hal yang paling kecil” (BCH 352). Kita doakan orang-orang yang saleh dan setia, agar mereka tidak tergoyahkan oleh segala macam godaan dan bujukan dunia yang ingin memisahkan mereka dari Tuhan.
Kepada orang yang setia sampai akhir, Tuhan bersabda: “Berbahagialah hamba, yang didapati tuannya melakukan tugasnya itu, ketika tuannya itu datang” (Mat 24:46). “Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia; engkau telah setia dalam perkara kecil, … Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu” (Mat 25:21).