SABDA, Selasa, 11-4-2017 PENGKHIANATAN YUDAS DAN PENYANGKALAN PETRUS
BACAAN
Yes 49:1-6 – “Aku akan membuat engkau menjadi terang bagi bangsa-bangsa, supaya keselamatan yang dari pada-Ku sampai ke ujung bumi”
Yoh 13:21-33.36-38 – “Salah seorang di antara kamu akan menyerahkan Aku … Sebelum ayam berkokok, engkau akan menyangkal Aku tiga kali”
RENUNGAN
- Hari ini adalah hari ketiga Minggu Suci. Kita dihadapkan pada kenyataan tentang penghukuman dan penyiksaan terhadap Yesus. Teks berisi dua hal: keputusan para pemimpin agama dan pejabat pemerintahan yang melawan Yesus, tetapi juga pengkhianatan Yudas yang memungkinkan Yesus ditangkap, serta penyangkalan Petrus.
- Setelah mencuci kaki para murid-Nya (Yoh 13:2-11) dan berbicara tentang kewajiban mencuci kaki satu sama lain (Yoh 13:12-16), Yesus sangat tersentuh hati-Nya. Pelayanan dan pemberian total diri-Nya, ditanggapi dengan pengkhianatan seorang murid-Nya pada malam itu juga. Yesus mengungkapkan dengan kata-kata emosional: “Sesungguhnya seorang di antara kamu akan menyerahkan Aku” (ay 21). Yesus tidak mengatakan Yudas, tetapi “satu dari antara kamu.” Satu itu bisa salah satu dari kita atau siapa saja.
- Para murid sangat takut. Mereka tidak menghendaki pernyataan tersebut. Petrus memberi tanda kepada Yohanes untuk menunjukkan siapa pengkhianat itu. Hal ini menandakan bahwa persahabatan di antara para murid hanyalah dangkal saja, tidak seperti Yesus terhadap mereka (Yoh 15:15). Yohanes bertanya kepada Yesus: “Tuhan, siapakah itu?” (ay 25).
- ”Dialah itu, yang kepadanya Aku akan memberikan roti, sesudah Aku mencelupkannya” (ay 26). Ia mengambil roti, mencelupkannya dan memberikannya kepada Yudas” (ay 26). Dan Yesus berkata kepada Yudas: “Apa yang hendak kauperbuat, perbuatlah dengan segera” (ay 27). Tak seorang pun mengerti apa yang dimaksud Yesus. Mereka hanya mengerti bahwa Yudas disuruh membeli keperluan untuk pesta Paskah atau memberi derma kepada orang-orang miskin. Yudas benar-benar berkhianat. Ia memenuhi apa yang dikatakan Pemazmur: “Bahkan sahabat karibku yang kupercayai, yang makan rotiku, telah mengangkat tumitnya terhadap aku” (41:10). Yudas sadar, bahwa Yesus mengerti segala sesuatu (Yoh 13:18). Namun demikian, ia tidak mengubah keputusannya. Ia tetap berkhianat. Yudas menerima roti dari Yesus dan pergi. Yohanes mengatakan: “Hari sudah malam.”
- Mulailah perpisahan antara terang dan gelap (malam). Setan dan kegelapan memasuki Yudas. Terang terjadi di dalam Yesus yang mengatakan: “Sekarang Anak Manusia dimuliakan.” Yesus berkata kepada para murid-Nya: “Hai anak-anak-Ku, hanya seketika saja lagi Aku ada bersama kamu. Kamu akan mencari Aku, dan seperti yang telah Kukatakan kepada orang-orang Yahudi: Ke tempat Aku pergi, tidak mungkin kamu datang” (ay 33). Paskah sudah sangat dekat.
- Bersamaan dengan pengkhianatan Yudas, Injil juga mengatakan tentang penyangkalan Petrus. Dua hal inilah yang menyebabkan Yesus sangat menderita.
- Kita sering mengkhianati Yesus dan orang-orang di sekitar kita. Tidak hanya sekali, mungkin banyak kali. Kita mengikuti Ekaristi dengan makan Roti, namun sering memunggungi Dia. Dalam mengaku dosa kita berjanji untuk tidak berdosa lagi, namun kita sering melakukan lagi dan lagi apa yang kita akukan. Bagaimana ini?
(MS)