SABDA, Kamis, 30-3-2017, KESAKSIAN TENTANG YESUS
BACAAN
Kel 32:7-14 – “Allah menyesali malapetaka yang dirancangNya atas umatNya”
Yoh 5:31-47 – “Yang mendakwa kamu adalah Musa, yang kepadanya kamu menaruh pengharapan”
RENUNGAN
- Injil hari ini berupa percakapan Yesus yang menanggapi kekejian para pemimpin Yahudi, karena Yesus telah menyembuhkan pada hari Sabat. Ada dua bagian: Pertama, bicara tentang kesaksian Yohanes Pembaptis dan kesaksian Bapa. Bagian kedua: ditolaknya Yesus dan ketidak-percayaan para pemimpin Yahudi terhadapNya.
- Selama hidupNya Yesus tidak pernah mempromosikan diri atau mengagungkan diri. Ada kesaksian-kesaksian tentang Yesus yang seharusnya membuat siapa saja percaya kepadaNya. Kesaksian tentang Yesus tersebut diberikan oleh Yohanes Pembaptis. Ia menghantar Yesus kepada umat sebagai Orang yang diutus oleh Allah dan yang harus datang ke dunia ini (Yoh 1:29.33-34; 3:28-34). Kesaksian Yohanes penting, namun demikian Yesus tidak mau tergantung pada kesaksian manusia. Yesus memiliki kesaksian yang lebih besar daripada kesaksian Yohanes, yaitu pekerjaan-pekerjaan yang Bapa kerjakan melalui DiriNya (Yoh 14:10-11).
- Bapa memberi kesaksian tentang Yesus.Yesus berkata: “Barangsiapa berasal dari Allah, ia mendengarkan firman Allah” (Yoh 8:47). Orang-orang Yahudi yang menuduh Yesus, tidak mempunyai keterbukaan terhadap Allah, dengan demikian tidak mampu mendengarkan firman Allah. Dan dengan alasan ini, mereka tidak berhasil merasakan kesaksian Bapa yang sampai kepada mereka melalui Yesus.
- Kitab Suci juga memberi kesaksian tentang Yesus. Orang-orang Yahudi berkata bahwa mereka memiliki iman seperti ditulis dalam Kitab Suci Perjanjian Lama, tetapi kenyataannya, mereka tidak mengerti dan tidak memahami Kitab Suci, karena Kitab Suci tersebut, sebenarnya, berbicara tentang Yesus (Yoh 5: 46; 12:16.41; 20:9).
- Bapa tidak menghakimi orang-orang yang tidak percaya, tetapi menyerahkan penghakimanNya kepada Anak. Orang-orang Yahudi mengatakan bahwa mereka adalah orang-orang beriman seperti tertulis dalam Kitab Suci Musa (Kitab Taurat), tetapi karena hal itu mereka menghukum Yesus. Padahal, kenyataannya, Musa dan Taurat berbicara tentang Yesus dan minta supaya mereka percaya kepadaNya. Mereka tetap saja tuli dan buta.
- Pada jaman sekarang ini, semakin banyak orang menutup mata, menutup telinga, dan menutup hati terhadap Yesus. Kesaksian yang dibuat oleh banyak orang beriman tidak menggerakkan hati mereka untuk percaya kepada Yesus. Malah dengan garang mereka berteriak: “Salibkan Dia, salibkan Dia.” Akibatnya: banyak orang beriman disiksa dan dibunuh, gereja-gereja menjadi lautan api, orang-orang Kristen dianggap kafir dan masuk neraka, maka hanya pantas dibasmi dari bumi ini.
- Apakah hati kita juga bebal seperti orang-orang Yahudi yang tidak percaya kepada Yesus sebagai utusan Allah, walaupun banyak kesaksian yang kita dengar dan kita lihat, terutama kesaksian Kitab Suci? Apakah kita takut terhadap kelompok Anti-Kristus?
(MS)