SABDA, Rabu, 8-3-2017 BERTOBAT: MENYELESAIKAN MASALAH DAN MEMBUAT PERUBAHAN HIDUP
BACAAN
Yunus 3:1-10 – “Penduduk Niniwe berbalik dari tingkah lakunya yang jahat”
Luk 11:29-32 – “Angkatan ini adalah angkatan yang jahat. Mereka menghendaki suatu tanda, tetapi kepada mereka tidak akan diberikan tanda selain tanda nabi Yunus”
RENUNGAN
- Injil hari ini menghadirkan tuduhan yang sangat keras dari Yesus terhadap orang-orang Parisi dan ahli Kitab. Mereka minta agar Yesus membuat suatu tanda, karena mereka tidak percaya dengan pengajaran Yesus dan mukjijat-mukjijat yang Ia buat. Mereka menghendaki agar Yesus menunjukkan diri sebagai Mesias seperti yang mereka bayangkan, dengan cara membuat mukjijat yang hebat-hebat sesuai dengan keinginan mereka. Yesus tak pernah menyerah terhadap kehendak mereka.
- Tiap hari mereka mendengarkan pengajaran Yesus dan menyaksikan mukjijat-mukjijatNya, tapi tidak ada kemungkinan mereka untuk menyesal dan bertobat dari dosa-dosa mereka. Mereka juga tidak sampai pada komitmen nyata untuk mengikuti Yesus, bahkan mereka menolak Yesus, sampai Yesus mengatakan: “Angkatan ini adalah angkatan yang jahat.”
- Orang-orang Ninive mengenal peringatan Allah ketika Yunus berbicara kepada mereka dan mereka bertobat. Yunus adalah tanda dari Allah, Yesus lebih besar daripada Yunus, lebih besar daripada Salomo. Tanda yang akan ditunjukkan kepada orang-orang Parisi dan ahli Kitab adalah Kebangkitan.
- Orang-orang Israel menolak pesan Yohanes Pembaptis dan sekarang mereka menolak Yesus sebagai Yang Diurapi (Mesias). Mereka gagal total memperhatikan pesanNya. Fatal bagi Israel: ia tidak mendapatkan keselamatan. Sesungguhnya Allah Yahwe pun kesal terhadap bangsa ini: “Sesungguhnya mereka adalah suatu bangsa yang tegar tengkuk” (Kel 32:9). Bangsa yang keras hati (1Sam 6:6). “Pikiran mereka telah menjadi tumpul, sebab sampai pada hari ini selubung itu masih tetap menyelubungi mereka” (2Kor 3:14). Simeon telah mengatakan tentang Yesus: “Sesungguhnya Anak ini ditentukan untuk menjatuhkan atau membangkitkan banyak orang di Israel … “ (Luk 2:34), tetapi bangsa Israel menolak Yesus bahkan membunuhnya.
- Selalu ada bahaya bahwa kita, sebagai orang beriman, merasa lebih hebat dan merasa paling diselamatkan dibanding orang lain seperti dialami orang-orang Parisi dan ahli Kitab. Kita mengaku sebagai orang Kristiani belum cukup, dan baptisan yang kita terima juga belum menjadi jaminan keselamatan, kalau kita tidak mau menyesali dosa-dosa kita dan bertobat serta hidup menurut Sabda Tuhan.
- Bertobat bukan sekedar perasaan menyesal sesaat dan tidak ada perubahan hidup. Harus ada tindakan nyata. Kita saat sekarang dihadapkan pada masalah-masalah konkret: kekerasan dalam rumah tangga, baik dengan kata maupun tindakan, lingkungan sekitar rumah yang kotor penuh sampah, ketidak adilan baik dalam keluarga maupun di tengah masyarakat di mana kita hidup, dan masih banyak lagi. Dalam masa Prapaskah ini, pertobatan berarti menghadapi dan menyelesaikan masalah-masalah tersebut, sehingga keluarga dan lingkungan menjadi tempat untuk tumbuhnya pribadi beriman yang bahagia.
(MS)