SABDA, Senin, 6-3-2017, HARUS MEMILIH: HUKUMAN KEKAL ATAU KEHIDUPAN KEKAL
BACAAN
Imamat 19:1-2.11-18 – “Engkau harus mengadili sesamamu dengan kebenaran”
Mat 25:31-46 – “Segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudaraKu yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku”
RENUNGAN
- Injil hari ini menampilkan Yesus sebagai Musa Baru. Yesus menyampaikan Hukum Baru bagi seseorang yang ingin masuk ke dalam Kerajaan Allah, yaitu jika ia menerima orang yang lapar, haus, orang asing, telanjang, orang sakit, dan para tawanan (Mat 25:35-36).
- Mereka yang berada di sebelah kanan Hakim disebut: “yang diberkati oleh BapaKu,” karena itu mereka akan menerima berkat seperti yang dijanjikan Tuhan kepada Abraham dan keturunannya (Kej 12:3). Alasan mereka diperkenankan masuk ke dalam Kerajaan Allah adalah: “Ketika aku lapar, sebagai seorang asing, ketika aku telanjang, sakit dan dipenjara, engkau menerima dan membantu aku!” Dari kalimat ini, kita tahu siapa yang digolongkan sebagai domba. Mereka adalah orang yang menerima Hakim ketika Ia lapar, haus, sebagai orang asing, telanjang dan dalam penjara. Hakim yang dimaksud adalah Yesus. Ia menyamakan diri dengan orang-orang kecil. Menerima, berbuat, dan berbagi untuk orang-kecil sama dengan berbuat untuk Yesus.
- Mereka disebut “adil.” Hal itu berarti bahwa Keadilan Allah diperoleh karena kita memperhatikan orang-orang yang membutuhkan, tanpa memandang mereka dari suku, bangsa, agama, pandangan ideologi apa.
- Mereka yang berada di sebelah kiri Hakim disebut orang “terkutuk.” Mereka sudah disiapkan untuk masuk ke dalam api abadi, yang disiapkan bagi Iblis dan sekutunya. Dengan kata lain, mereka tidak bakal masuk ke dalam Kerajaan Allah. Alasannya hanya satu: mereka tidak menerima dan menyambut Yesus yang lapar, haus, sebagai seorang asing, telanjang, sakit dan di penjara. Mereka disebut buta, karena tidak mampu melihat Yesus dalam diri orang-orang kecil.
- Mereka tidak mau dikatakan buta, maka mereka minta penjelasan kepada Hakim: kapan Ia lapar, haus, dan sebagainya. Hal ini menandakan bahwa mereka adalah orang-orang yang mapan, berkecukupan, suara hatinya damai-damai saja, dan mereka sudah melakukan semua perintah Allah. Dengan alasan ini mereka heran, ketika Hakim mengatakan bahwa mereka tidak menerima Dia. Sang Hakim menjawab: “Sesungguhnya segala sesuatu yang tidak kamu lakukan untuk salah seorang dari yang paling hina ini, kamu tidak melakukannya juga untuk Aku.” Mereka adalah orang-orang baik, hanya satu hal yang kurang dan tidak mereka lakukan, yaitu: berbuat baik dan berbagi terhadap mereka yang miskin, sakit, terlantar, dan tersingkirkan.
- Untuk masa Prapaskah ini bacaan pertama memberi inspirasi bagaimana kita bisa mencapai kekudusan seperti dikehendaki oleh Allah: Janganlah mencuri, berbohong, berdusta, bersumpah dusta, memeras sesama, merampas, menahan upah seorang pekerja, mengutuk seorang tuli, membuat batu sandungan, curang, memfitnah, mengancam hidup orang lain, membenci saudara, menuntut balas, dan menaruh dendam (Im 19:11-18).
- Dari bacaan hari ini, kita dihadapkan pada dua pilihan, yaitu hukuman kekal atau kehidupan kekal. Yesus telah membeberkan keduanya secara jelas. Kita mau memilih yang mana?
(MS)