SABDA, Kamis, 2-3-2017 MURID YESUS: MENYANGKAL DIRI, MEMIKUL SALIB, DAN MENGIKUTI JALAN YESUS

BACAAN

Ulangan 30:15-20 – “Kepadamu kuperhadapkan kehidupan dan kematian, berkat dan kutuk. Pilihlah kehidupan, supaya engkau hidup”
Luk 9:22-25 – “Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya setiap hari dan mengikut Aku”

 

RENUNGAN

  1. Bacaan Injil hari ini tentang Penderitaan, Kematian, dan Kebangkitan dan menegaskan bahwa mengikuti Yesus mengisyaratkan bahwa kita harus memanggul salib kita.
  2. Yesus mengajarkan kepada para muridNya, dan juga kepada kita, bahwa Ia adalah Mesias, Hamba Yahwe sebagaimana dinyatakan oleh nabi Yesaya. Ia dijatuhi hukuman mati karena melaksanakan misiNya, yaitu menegakkan keadilan (Yes 49:4-9; 53:1-12).
  3. Dalam pengajaranNya, Yesus menarik kesimpulan: “Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya setiap hari dan mengikut Aku.” Perlu diketahui, pada waktu itu, bahwa salib merupakan bentuk hukuman yang diberikan oleh penguasa Romawi agar para kriminil menjadi jera.
  4. Mengapa kita harus menyangkal diri? Kebanyakan dari kita hidup lebih mengikuti kesenangan sendiri dan kesenangan sesaat demi kepentingan sendiri tanpa memikirkan kebutuhan orang lain, khususnya yang miskin dan menderita. Panggilan Tuhan adalah agar kita berhenti dari cara hidup egois dan serakah, dan menggantinya dengan cara hidup Yesus.
  5. Memanggul salib dan mengikuti Yesus berarti berani terpinggirkan oleh sistem yang tidak adil yang melegalkan ketidak- adilan. Bagi kita, para murid Kristus, berarti berani melawan sistem yang tidak adil tersebut dan menciptakan keadilan dalam lingkungan yang paling dekat, yaitu keluarga. St. Paulus dalam suratnya kepada jemaat di Galatia menulis: “dunia telah disalibkan bagiku dan aku bagi dunia” (Gal 6:14).
  6. Dari pernyataan St. Paulus tersebut, Salib merupakan konsekuensi mengikuti Kristus. Karena pernyataanNya yang revolusioner, Yesus ditangkap dan disiksa, namun Ia tidak takut untuk menyerahkan hidupNya: “Tidak ada kasih yang lebih besar dari pada kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya” (Yoh 15:13).
  7. Yesus mengingatkan kita bahwa mengikuti jalanNya sungguh tidak mudah, akan ada bahaya dan ancaman dari orang-orang yang tidak sepaham dengan jalan Yesus, bahkan dari mereka yang mengatas namakan agama dan Tuhan. Tetapi Yesus juga menegaskan, jika kita mengikuti jalanNya dengan setia sampai akhir, kita akan memperoleh seluruh dunia.
  8. Banyak kesukaran, namun juga banyak rahmat. Rahmat yang dijanjikan ialah bahwa Yesus akan selalu berada di samping kita. Ia akan berjalan bersama kita, menguatkan kita, menghibur kita dan memberi kita damai.
  9. Kita memilih jalan yang mana?

 

(MS)