SABDA, Kamis, 23-2-2017, KERAJAAN ALLAH MERUPAKAN NILAI TERTINGGI DALAM HIDUP KITA

BACAAN

Sir 5:1-8 – “Jangan menunda-nunda untuk bertobat kepada Tuhan”
Mrk 9:41-50 – “Lebih baik bagimu dengan tangan terkudung masuk dalam kehidupan, daripada dengan kedua belah tangan masuk dalam api yang tak terpadamkan”

 

RENUNGAN

  1. Injil hari ini berupa nasehat Yesus tentang relasi antara orang-orang dewasa dengan orang-orang kecil, lemah dan tersingkir. Mereka ini tidak diperkenankan ambil bagian dalam kegiatan masyarakatnya, sehingga banyak dari mereka yang kehilangan iman. Nasehat disampaikan dengan kata-kata keras dan ekstrim, dan cenderung membingungkan. Maka kita harus memahami maksud yang sebenarnya.
  2. Nasehat Yesus diawali dengan kalimat: “Sesungguhnya barangsiapa memberi kamu minum secangkir air oleh karena kamu adalah pengikut Kristus, ia tidak akan kehilangan upahnya.” Latar belakang ayat ini: Yesus sedang dalam perjalanan menuju Yerusalem untuk menyongsong sengsara dan wafatNya. Pemberian, derma, sumbangan sangat diperlukan oleh orang yang sangat menderita dan membutuhkan bantuan. Di sini Yesus mengidentifikasikan diriNya dengan kita yang ingin menjadi milikNya. Hal ini berarti kita memiliki nilai yang sangat tinggi di mata Tuhan.
  3. Menyesatkan orang-orang kecil adalah skandal. Arti skandal: batu yang berserakan di sepanjang jalan. Orang yang berjalan tersandung-sandung, sehingga jalannya terbelokkan dari jalan yang benar. Menyesatkan anak-anak kecil berarti membelokkan jalan mereka dan mereka kehilangan iman. Orang yang melakukan penyesatan, pantas kalau lehernya dikalungi batu kilangan dan dibuang ke laut.
  4. Saat ini banyak penyesatan yang dibuat oleh orang-orang Katolik sendiri. Orang-orang yang lemah imannya, orang-orang kecil, miskin dan menderita meninggalkan Gereja Katolik. Setiap tahun di Amerika Latin hampir 3 juta orang Katolik berpindah ke agama-agama lain. Gereja Katolik di Indonesia juga mengalami hal yang sama. Mengapa hal ini terjadi? Bertanyalah kepada para Uskup dan Imam (pastor). Ada faktor yang salah dalam Gereja, tetapi mereka tidak berbuat apa-apa.
  5. Ayat-ayat berikutnya (ay 43-48), Yesus memerintahkan seseorang untuk memotong tangan, kaki, dan mecungkil mata bila menjadi batu sandungan dan dosa. Yesus berkata: “lebih baik engkau masuk ke dalam Kerajaan Allah dengan bermata satu dari pada dengan bermata dua dicampakkan ke dalam neraka.” Mohon tidak memahami kata-kata Yesus tersebut secara harafiah. Maksud Yesus adalah: Kerajaan Allah menjadi nilai tertinggi dalam hidup kita. Tidak seorang pun boleh berkompromi untuk Kerajaan Allah ini. Betapa pentingnya kita berjuang untuk Kerajaan Allah, dan kalau perlu mengorbankan segalanya. Orang-orang yang belum percaya kepada Kristus, harus mampu melihat Dia dalam diri kita.
  6. Maka kita harus memiliki garam dalam diri kita dan selalu hidup berdamai dengan orang lain. Hidup dalam damai dan persaudaraan merupakan garam yang memberi rasa terhadap kehidupan bagi orang di sekitar kita. Pertanyaannya: apakah kita sungguh menjadi garam?

 

(MS)