SABDA, Kamis, 16-2-17, “APA KATAMU, SIAPAKAH AKU INI?”

BACAAN

Kej 9:1-13 – “Beranak cuculah dan bertambah banyaklah serta penuhi bumi”
Mrk 8:27-33 – “Tetapi menurut kamu, siapakah Aku ini?”

 

RENUNGAN

  1. Injil hari ini berbicara tentang kebutaan Petrus yang tidak mengerti dan tidak memahami misi Yesus, ketika Ia berbicara tentang Mesias yang harus menderita dan mati disalib.
  2. Yesus membawa murid-muridNya ke daerah Kaisaria Phillipi. Di tengah jalan Ia bertanya kepada murid-muridNya: “Kata orang, siapakah Aku ini?” Ada yang mengatakan: Yohanes Pembaptis, Elia, atau seorang dari para nabi. Bagi Yesus, jawaban mereka tidak penting. Maka Ia bertanya kepada para murid: “Tetapi apa katamu, siapakah Aku ini?” Petrus menyatakan imannya bahwa Yesus adalah Mesias, seorang yang membawa keselamatan.
  3. Apakah jawaban tersebut sesuai dengan apa yang dikehendaki oleh Yesus? Yesus mengajarkan tentang Mesias kepada mereka: “Anak Manusia harus menanggung banyak penderitaan dan ditolak oleh tua-tua, imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, lalu dibunuh dan bangkit sesudah tiga hari.” Petrus tidak bisa menerima bahwa Mesias harus menderita. Yesus marah: “Enyahlah Iblis ….”
  4. Petrus menerima Yesus sebagai Mesias, tetapi bukan Mesias yang menderita. Ternyata ia masih dipengaruhi oleh “ragi Herodes dan Parisi,” di mana Mesias adalah seorang raja agung yang penuh kemegahan yang mengalahkan musuh-musuh Israel. Petrus menginginkan Yesus seperti apa yang ia mau: sebagai Tuhan yang menyelesaikan segala kesulitan dan memenuhi kebutuhan mereka.
  5. Setiap orang yang berkehendak untuk mengikuti Yesus, haruslah tidak terantuk batu di jalan salib, artinya: jangan putus asa ketika harus menghadapi banyak kesulitan dan pencobaan hidup. Pedih dan perih, tetapi harus bertahan sampai akhir, dan tidak perlu mencari jalan pintas. Kita harus selalu berani di belakang Yesus, memanggul salib, tetap ambil bagian dan berbagi dalam perjuangan serta penderitaan orang lain.
  6. Bagaimana jika kita menghadapi realitas hidup yang sungguh sulit, gelap, dan seolah Tuhan meninggalkan kita?

 

(MS)