SABDA, Senin, 13-2-17, IMAN: PERCAYA KEPADA ALLAH DALAM DIRI YESUS
BACAAN
Kej 4:1-15.25 – “Dosa itu sangat menggoda engkau, tetapi engkau harus berkuasa atasnya.”
Mrk 8:11-13 – “Mengapa angkatan ini meminta tanda? Aku berkata kepadamu, sesungguhnya kepada angkatan ini sekali-kali tidak akan diberi tanda”
RENUNGAN
- Injil hari ini menceritakan sebuah diskusi antara orang-orang Parisi dengan Yesus. Sebelum perikope ini (Mrk 8:1-10), Yesus menggandakan roti untuk memberi makan kepada empat ribu orang yang mengikutiNya di padang gurun. Apa yang dibuat oleh Yesus ini, pernah dibuat oleh Musa kepada bangsa Israel ketika mereka kelaparan di padang gurun. Tetapi orang-orang Parisi tidak mampu memaknai arti penggandaan roti ini, bahkan mereka minta sebuah tanda dari sorga.
- Hal ini berarti orang-orang Parisi tidak mengerti sama sekali semua yang telah dibuat oleh Yesus. Yesus mengeluh dalam hatiNya. Mungkin Ia merasa muak, sekaligus sedih, karena kebutaan hati mereka. Dan Yesus menyimpulkan: “Sesungguhnya kepada angkatan ini sekali-kali tidak akan diberi tanda.” Ia meninggalkan mereka dan pergi ke seberang.
- Orang Parisi tidak pernah memiliki niat tulus untuk mengenal dan percaya kepada Yesus. Hati mereka keras, mata mereka buta. Walaupun mereka sudah melihat dengan mata kepala apa yang sudah dibuat oleh Yesus, mereka tidak melihat bahwa Yesus adalah tanda kehadiran Allah yang menyelamatkan.
- Dengan penolakan untuk membuat tanda, menurut Markus, Yesus telah menyampaikan pengadilan Allah terhadap angkatan yang buta hatinya terhadap keselamatan.
- Dalam hidup kita ada saat-saat mengalami kegelapan, keraguan, serba salah dan tidak ada yang benar. Dalam situasi tersebut, kita sering minta tanda kepada Allah, bahkan mengharapkan Ia berada di samping kita dan memperhatikan kita. Tetapi sering kali kita tidak merasakan hal tersebut, sehingga iman mulai goyah dan behenti percaya.
- Seharusnya bagaimana? Beriman tidak berarti bebas dari keraguan. Tetapi dalam keraguan tersebut, seorang beriman harus tetap percaya kepada Allah dalam diri Yesus, tetap mengikuti Allah, bahkan ketika kita tidak yakin akan arah perjalanan hidup kita. Kita menaruh tangan kita ke dalam tanganNya. Iman kita tidak perlu bergantung pada tanda, tetapi penyerahan diri total kepada Allah dalam situasi apa pun. Inilah iman yang sebenarnya.
- Orang Parisi adalah gambaran orang-orang jaman sekarang yang menolak Kristus dan orang-orang yang memusuhi Gereja.
(MS)