SABDA, Senin, 6-2-17, YESUS SANG PENYEMBUH AGUNG

BACAAN

Kej 1:1-19 – “Allah bersabda dan terjadilah demikian”
Mrk 6:53-56 – “Semua orang yang menjamah Yesus, menjadi sembuh”

 

RENUNGAN

  1. Ketika Yesus dan murid-muridNya mendarat di Genesaret, orang segera mengenal Yesus. “Maka berlari-larilah mereka ke seluruh daerah itu dan mulai mengusung orang-orang sakit di atas tilamnya kepada Yesus,” untuk disembuhkan dari segala penyakit mereka. “Semua orang yang menjamahNya menjadi sembuh.”
  2. Mereka yang disembuhkan karena menyentuh Yesus dengan penuh iman: wanita di Kana, orang buta, sepuluh orang kusta, orang yang lumpuh sebelah tangannya, orang lumpuh, anak perempuan Jairus, wanita yang mengalami pendarahan selama 12 tahun, seorang anak yang dikuasasi roh jahat, orang yang dikuasai roh legion, dan orang tuli. Iman adalah salah satu sikap dan tindakan manusia yang paling kuat, oleh karenanya Tuhan tergerak hatiNya untuk bertindak terhadap orang yang bersangkutan. Seberapa kokoh dan kuat iman kita terhadap Tuhan Yesus?
  3. Bagaimana dengan kita dan orang jaman ini? Banyak orang yang buta hatinya. Mereka sering takut dengan sakit pisik daripada sakit atau kelemahan batin. Padahal penyakit yang paling berat adalah penyakit yang berasal dari dalam/hati manusia: “Karena dari hati timbul segala pikiran jahat, pencurian, sumpah palsu dan hujat. Itulah yang menajiskan orang” (Mat 15:19-20). Kejahatan tersebut dalam bentuknya sekarang sangat kompleks: korupsi, perampokan, manipulasi, penipuan, pembunuhan, intimidasi, teror, ancaman, perselingkuhan, sumpah serapah, dan masih banyak lagi.
  4. Sekarang ini banyak imam/pastor “menjual” misa penyembuhan. Bahkan ada orang yang menyebut diri “hamba Tuhan” dan dengan penuh keyakinan mengatakan bahwa Allah sedang bekerja melalui dirinya. Sangat banyak orang yang datang dalam acara tersebut dengan harapan disembuhkan secara phisik. Tetapi banyak orang kecewa, karena tidak sembuh dari sakitnya walaupun imam atau “hamba Tuhan” tadi sudah menumpangkan tangannya dan berdoa atas orang yang sakit.
  5. Sebenarnya yang paling penting adalah penyembuhan hati, jiwa yang merana karena dosa dan kejahatan yang mereka buat. Kita harus sadar, bahwa Tuhan selalu hadir dalam hidup kita. Dan kehadiran yang paling nyata ada dalam Ekaristi dan Sakramen Tobat. Dalam dua sakramen itu Tuhan ingin menyembuhkan kita, tidak usah menunggu ada misa penyembuhan.
  6. Maka jangan mudah tergiur dengan iklan misa penyembuhan dan ibadah penyembuhan. Walaupun Tuhan hadir dalam hidup kita, dan secara nyata hadir dalam Ekaristi dan Sakramen Tobat, namun kita sering “tidak melihat” kehadiran Tuhan. Maka dibutuhkan “mata iman” agar kita mampu melihat dan mengalami Tuhan, sehingga kita disembuhkan.
  7. Kita perlu bertindak secara nyata demi kesembuhan orang lain. Sebenarnya kata-kata dan tindakan kita bisa membangkitkan semangat orang. Kunjungan singkat kepada orang yang sakit, kata-kata yang menguatkan terhadap orang yang sedang gagal, atau kata pujian terhadap seseorang yang sukses akan membantu orang-orang ini untuk menjadi dirinya secara penuh dan memuliakan Allah.

 

(MS)