SABDA, Kamis, 2-2-17, PESTA YESUS DIPERSEMBAHKAN DI KENISAH
BACAAN
Mal 3:1-4 – “Tuhan yang kamu cari itu akan masuk ke baitNya”
Ibr 2:14-18 – “Dalam segala hal, Ia harus disamakan dengan saudara-saudaraNya”
Luk 2:22-35 – “… mataku telah melihat keselamatan yang dari padaMu,…”
RENUNGAN
- Dalam Injil hari ini, kita melihat sebuah keluarga miskin memasuki kenisah untuk penyucian diri dan mempersembahkan Anak mereka menurut hukum. Tanda bahwa keluarga tersebut miskin karena mereka mempersembahkan sepasang burung tekukur atau dua ekor anak burung merpati.
- Mengapa harus ke kenisah? Menurut hukum Yahudi, seorang perempuan menjadi tidak bersih atau najis ketika melahirkan. Maka Maria tidak boleh masuk ke kenisah atau menyentuh benda-benda suci sebelum ia menyucikan diri. Di samping itu, anak laki-laki pertama harus dipersembahkan kepada Tuhan sebagai peringatan akan pembebasan dari Mesir.
- Sesudah kehadiran Yesus dan Maria menyucikan diri, kanak-kanak Yesus dibawa masuk oleh orang tuaNya. Simeon menatang kanak-kanak Yesus. Simeon seorang yang benar dan saleh, dan dinaungi oleh Roh Kudus. Ia memuji Tuhan, karena Allah, dalam diri Yesus, telah menyampaikan keselamatan bagi para bangsa, dan ia telah diberi rahmat untuk bisa melihat Kristus dan memaklumkanNya.
- Lebih jauh Simeon bernubuat bahwa kanak-kanak Yesus “ditentukan untuk menjatuhkan atau membangkitkan banyak orang di Israel dan menjadi tanda yang menimbulkan perbantahan.” Yesus dalam pengajaranNya menyampaikan nilai-nilai Allah yang berbeda dengan nilai-nilai duniawi yang mengagungkan kekayaan, kekuasaan, bahkan kekerasan.
- Dari dulu sampai sekarang, tidak setiap orang ingin menerima keselamatan yang datang dari Allah. Tidak setiap orang ingin melihat cahaya. Tidak setiap orang ingin mengenal Allah dalam diri Yesus. Bahkan Yesus akan ditolak dan diperlakukan semena-mena. Dan Maria, IbuNya, akan merasakan kepedihan berada di bawah salib Yesus.
- Yesus datang tidak untuk membuat kita nyaman, tetapi menantang kita untuk melalui jalan yang Ia lalui: jalan yang sempit, sulit nan terjal. Jalan salib. Sangat sulit, karena banyak gagasan, cara hidup kita yang sudah sangat nyaman harus kita tinggalkan untuk bisa mengikuti Yesus. Siapkah kita mengikuti jalan Yesus secara total?
(MS)