SABDA, Selasa, 31-1-17, IMAN YANG MENYELAMATKAN
BACAAN
Ibr 12:1-4 – “Marilah kita berlari dengan tabah hati dalam perlombaan yang diwajibkan kepada kita”
Mrk 5:21-43 – “Hai anakKu, imanmu telah menyelamatkan engkau. Pergilah dengan selamat dan sembuhlah dari penyakitmu” (ay 34). “Jangan takut, percayalah saja!” (ay 36). “Talita kum – Hai anak, Aku berkata kepadamu, bangunlah” (ay 41).
RENUNGAN
- Injil hari ini menyampaikan dua mukjijat penyembuhan. Pertama, orang yang mengalami pendarahan selama 12 tahun. Kedua, anak gadis yang sakit, hampir mati. Kedua orang ini dianggap najis, sehingga mereka disingkirkan dari keterlibatan dalam masyarakatnya.
- Banyak orang berbondong-bondong mengikuti Yesus. Seorang kepala Sinagoga bernama Yairus tersungkur di depan kaki Yesus dan memohon agar Yesus menyembuhkan anaknya yang sakit, hampir mati. Orang berdesak-desakan mengikuti Dia. Dari sinilah mukjijat penyembuhan terjadi.
- Ada seorang perempuan yang sudah 12 tahun menderita pendarahan. Oleh masyarakat, waktu itu, ia dianggap najis, dan siapa saja yang menyentuh dia, orang itu juga menjadi najis. Ia sudah pergi ke tabib mana pun, tapi sia-sia. Tidak ada penyelesaian.
- Karena mendengar tentang Yesus, ia tumbuh harapan: “Asal kujamah saja jubahNya, aku akan sembuh.” Ungkapan ini mau menentang pendapat waktu itu, bahwa orang najis tidak boleh bersentuhan dengan orang. Di tengah kerumunan orang, ia menyentuh Yesus, dan mendapati dirinya sudah sembuh. Yesus mengetahui, bahwa ada tenaga yang keluar dari diriNya yang memberi kesembuhan kepada orang yang mengalami pendarahan itu.
- Bagi perempuan itu, kejadian ini, sangat berbahaya, karena tindakannya menyentuh Yesus akan membuat Yesus najis. Akibatnya ia akan dihukum dengan dilempari batu sampai mati. Maka ia tersungkur di depan Yesus untuk mengatakan apa yang telah terjadi atas dirinya. Yesus berkata kepadanya: “Hai anakKu, imanmu telah menyelamatkan engkau. Pergilah dengan selamat dan sembuhlah dari penyakitmu!”
- Dengan kata-kata tersebut: a) Yesus menerima orang itu ke dalam keluarga baru, yang berkumpul bersama-sama dengan Dia. b) Apa yang ia pikirkan menjadi kenyataan. c) Tanpa iman, tak mungkin terjadi mukjijat Yesus.
- Pada saat itu, orang mengabarkan bahwa anak Yairus telah mati, maka tidak ada gunanya menyusah-nyusahkan Guru. Yesus berkata kepada Yairus: “Jangan takut, percaya saja!” Sekali lagi: Iman akan mampu merealisir apa yang orang percaya.
- Di dalam rumah Yairus, Yesus mengatakan: “Anak ini tidak mati, tetapi tidur.” Orang-orang menertawakan Yesus. Bagi mereka: tak seorang pun mampu mengatasi kematian. Keadaan orang-orang yang disingkirkan karena najis, benar-benar berada dalam situasi kematian. Yesus mematahkan pandangan itu dengan mengatakan kepada anak itu: “Talita kum – Hai anak, Aku berkata kepadamu, bangunlah!”
- Dua orang telah disembuhkan oleh Tuhan karena iman. Yesus memiliki kuasa yang besar untuk menghidupkan, hanya dengan satu kata: “Bangunlah!” Pada saat ini, seberapa besar iman kita kepada Tuhan Yesus ?
(MS)