SABDA, Kamis, 26-1-17, SETIAP MURID YESUS ADALAH CAHAYA DUNIA

BACAAN

Ibr 10:19-25 – “Marilah kita berpegang teguh pada harapan! Marilah kita saling memperhatikan dan saling mendorong dalam cinta kasih”
Mrk 4:21-25 – “Orang membawa pelita bukan supaya ditempatkan di bawah gantang atau di bawah tempat tidur, melainkan supaya ditaruh di atas kaki dian.”

 

RENUNGAN

  1. Pada jaman Yesus belum ada listrik. Bayangkan kalau malam tiba. Rumah menjadi gelap. Seorang bapak menyalakan lampu minyak dan ditaruh di bawah tempat tidur. Pasti anggota keluarga lain berteriak: “Bapak, taruhlah lampu itu di meja.” Selanjutnya Yesus tidak menerangkan apa-apa kecuali: “Barangsiapa mempunyai telinga untuk mendengar, hendaklah ia mendengar!”
  2. Yang dimaksud lampu adalah Sabda Tuhan yang harus menerangi setiap kegelapan. Bila Sabda Tuhan hanya tertutup dalam buku Kitab Suci, tidak pernah dibuka, dibaca dan direnungkan, maka Sabda Tuhan seperti lampu yang ditempatkan di bawah tempat tidur: tidak memberi terang.
  3. Lampu dan cahaya juga menggambarkan para murid Yesus: mereka harus menjadi cahaya bagi dunia, seperti Yesus adalah garam dan terang dunia (Mat 5:13-14). Apa yang diajarkan dan dibuat oleh para murid harus menjadi Kabar Baik bagi orang-orang yang terpinggirkan: orang-orang miskin, orang-orang sakit, orang-orang kusta, orang-orang yang kesepian dan tidak punya harapan diasingkan dari keluarga dan masyarakatnya.
  4. Lampu harus selalu diisi minyak, agar lampu tetap bernyala dan tidak mati. Berhadapan dengan dunia dan orang-orang jaman ini bisa membuat seorang murid Yesus kehilangan semangat, bahkan putus asa, karena beratnya tantangan yang harus dihadapi. Sebagai murid Kristus, sebagai pembawa Sabda, kita tidak mencari penghargaan dan pujian, tetapi kita melakukan kebaikan hanya demi kemuliaan Allah semata, tidak penting perbuatan yang kita lakukan apakah besar atau kecil.
  5. Dunia sekitar kita saat ini sangat membutuhkan terang dan pengharapan. Bagaimana kita telah memerankan sebagai cahaya bagi dunia sekitar kita, khususnya dalam keluarga kita? Apa halangan konkret untuk menjadi terang?

 

(MS)