SABDA, Minggu Biasa II, 15-1-17, KESAKSIAN YOHANES PEMBAPTIS TENTANG YESUS
BACAAN
Yes 49:3.5-6 – “Aku akan membuat engkau menjadi terang bagi bangsa-bangsa, supaya keselamatan yang dari padaKu sampai ke ujung bumi”
1Kor 1:1-3 – “Kasih karunia dan damai sejahtera dari Allah, Bapa kita, dan dari Tuhan Yesus Kristus menyertai kamu”
Yoh 1:29-34 – “Lihatlah Anak Domba Allah, yang menghapus dosa dunia”
RENUNGAN
- Teks Injil hari ini tentang kesaksian Yohanes Pembaptis terhadap Yesus. Antara sejarah dan simbol menjadi satu, antara apa yang dinubuatkan para nabi dan simbol, semuanya ada dalam diri Yesus. Ada lima simbol yang bermakna amat dalam: 1) Anak Domba Allah yang menghapus dosa dunia. 2) “Ia ada sebelum aku.” 3) Roh Kudus dalam wujud merpati. 4) Yesus membaptis dengan Roh Kudus. 5) Yesus sebagai Anak Allah. Lima simbol tersebut sebagai kesaksian Yohanes tentang Yesus, dan diurai sebagai berikut :
- Yesus sebagai Anak Domba Allah (Yoh 1:29). Hal ini mengingatkan saat bangsa Israel keluar dari Mesir. Darah anak domba yang dioleskan pada ambang pintu merupakan tanda pembebasan (Kel 12:13-14). Anak Domba Allah juga menggambarkan penderitaan Hamba Tuhan, Anak Domba Paskah, domba yang dihantar ke pembantaian. Ia yang menghapus dosa-dosa dunia (1Kor 5:7; Why 5:6.9). Ia Anak Domba Allah bagi seluruh dunia.
- “Ia ada sebelum aku.” (Yoh 1:30-31). Walaupun Yesus adalah seorang manusia, Ia lebih besar daripada manusia yang paling besar, karena Ia adalah kekal. Pernyataan Yohanes ini merujuk pada Kitab Kebijaksanaan, yang berbicara tentang kebijaksanaan Allah yang ada sebelum segala ciptaan dan yang bersama dengan Allah (Amsal 8:22-31). Kebijaksanaan itu ialah Sang Sabda (Yoh 1:1).
- Yesus dipenuhi dengan Roh Kudus (Yoh 1:32). Roh Kudus turun atas Yesus dalam wujud burung merpati. Hal ini mengingatkan tindakan waktu penciptaan: “Roh Allah melayang-layang di atas permukaan air” (Kej 1:2). Dapat dikatakan bahwa Yesus adalah kendaraan Roh Kudus.
- Yesus membaptis dengan Roh Kudus (Yoh 1:33). Yesus berjanji kepada para muridNya bahwa Roh Kudus akan diutus kepada mereka dan tinggal dalam diri mereka (Yoh 14:16-17). Janji itu dipenuhi pada hari Pentekosta, sehingga para muridNya, dengan semangat dan hati yang berkobar, bersaksi tentang Yesus yang bangkit.
- Yesus sebagai Anak Allah (Yoh 1:34). Disebut demikian karena Ia mempunyai hubungan yang khusus dan unik dengan Allah, yang sebelumnya tidak pernah ada relasi seperti itu. Karena Dia adalah Anak, maka Ia mampu mengatakan bahwa Allah sebagai BapaNya.
- Dengan sebutan-sebutan tersebut, hendak menyatakan bahwa Yesus adalah sebuah misteri, yang dengan semua sebutan yang ditulis dalam Kitab Suci belum mampu mengungkapkan seutuhnya tentang Yesus. Kita tidak boleh mengurangi satu pun sebutan tentang Yesus seperti diungkapkan dalam Kitab Suci. Bila itu kita buat, maka kita akan kehilangan kepenuhan rahmat, damai dan cinta. Pendek kata: kita akan kehilangan kepenuhan hidup kita.
- Apa kesaksian kita tentang Yesus terhadap keluarga, terhadap lingkungan, dan terhadap masyarakat di sekitar kita?
(MS)