SABDA, Minggu, 01-01-17, SANTA MARIA BUNDA ALLAH

BACAAN

Bil 6:22-27 – “Mrk hrs meletakkan namaKu atas org Israel, maka Aku akan memberkati mrk”
Gal 4:4-7 – “Allah mengutus AnakNya yg lahir dari seorang perempuan”
Luk 2:16-21 – “Mrk mendapati Maria, Yusup dan si Bayi. Pada hari ke-8 Ia diberi nama Yesus”

 

RENUNGAN

  1. Injil berbicara ttg realitas duniawi ttg Yesus dan ibuNya. Setelah para gembala melihat dan menyaksikan, mrk kagum dgn menyanyikan “Gloria” dgn suka cita. Tak ada kata2 Yusup dan Maria yg terekam yg disampaikan kpd para tamunya. Tetapi Maria memahami apa yg terjadi dan menyimpan dlm hati.
  2. Setelah para gembala kembali ke kawanan dombanya, mrk selalu berceritera kpd org lain ttg apa yg mrk lihat. Mrk menjadi bentara kabar gembira, penginjil pertama.
  3. Dlm Injil Yohanes, Maria disebut sbg “ibu Yesus” sebanyak dua kali: waktu ada pesta perkawinan di Kana dan ketika Maria di bawah kaki Salib. Bahkan dlm bacaan II, nama Maria tdk disebut: “ketika kegenapan waktu datang, lahir dari seorang wanita.” Hal ini menunjukkan bhw Maria tdk diistimewakan. Keistimewaan manusia ditentukan oleh pelayanan mrk terhadap org lain dlm nama Yesus.
  4. Tetapi hari ini adlh pesta “Maria, Ibu Tuhan.” Bagi org Islam dan Yahudi hal ini mrpkan penistaan terhadap Tuhan. Bgm Pencipta segala sesuatu mempunyai ibu seorang ciptaan?
  5. Maria melahirkan seorang anak manusia yg diberi nama Yesus. Tetapi anak ini adalah pribadi kedua Tritunggal Maha Kudus. Berarti: Yesus adalah manusia sekaligus ilahi: dua kodrat tetapi satu pribadi. Maria sbg ibu Yesus, juga ibu dari Pribadi kedua ini, dan Pribadi kedua ini adalah Tuhan, yg berada dlm kesatuan (manunggal) dgn Bapa dan Roh Kudus. Sampai di sini, kita tdk mampu mengurai lebih lanjut, hanya perlu iman yg sederhana dan mendalam spt dimiliki para gembala.
  6. Dimana letak kebesaran Maria? Ketika Yesus membuat mukjijat, ada yg berteriak: “Terpujilah ibu yg melahirkan Engkau.” Ini sebuah pujian thd Yesus dan ibuNya. Bagi Yesus: yg terberkati adalah mrk yg mendengarkan dan melaksanakan Sabda. Jadi kebesaran seseorang bukan krn kelahirannya, atau org tuanya, atau anaknya, tetapi krn ia menjadi pendengar dan pelaku Sabda. Maria terberkati karena ia menjawab YA thd kabar malaikat, dan YA ketika di bawah kaki salib Yesus. Ia penuh rahmat, bukan krn menjadi ibu Tuhan tetapi krn secara total terbuka terhadap Allah dan kehendakNya. Kita penuh rahmat, bukan krn baptisan tetapi krn identifikasi kita terhadap Yesus, yg kita wujudkan lewat pelayanan nyata kpd org lain. Hal ini mrpkan tantangan berat, tetapi membawa suka cita.
  7. Maria memiliki hubungan unik dgn Allah Tritunggal: ia sbg putri Bapa, ibu Anak, dan mempelai Roh Kudus. Apa yg ia rasakan dan ia alami dlm relasi dgn Allah ini, ia ungkapkan dlm Kidung Magnificat ketika ia mengunjungi Elisabeth. Ia dipenuhi suka cita, namun juga tanggung jawab. Melalui jawaban YA, ia menjadi partner dlm karya keselamatan Allah. Tdk heran bhw semua keturunan menyebut Maria sebagai yg terberkati
  8. .Hari ini kita sdh sepantasnya bersyukur kpd bunda Maria. Dari Kidung Maria, kita tahu bhw Allah memenuhi yg lapar dgn hal2 yg baik. Skr ini kita berada di tengah2 org yg lapar: lapar akan Tuhan, lapar cinta kasih, dan lapar krn tdk punya makanan. Sejauh mana kita telah memperhatikan mrk ini ?
  9. Hari ini kita meninggalkan tahun 2016. Ada dua hal yg perlu kita ingat: 1) Melihat kembali semua kejadian, besar dan kecil pada thn 2016 dan berkata: SYUKUR KEPADAMU YA TUHAN. 2) Melihat ke depan dgn penuh harapan dan berserah diri pada Tuhan terhadap apa yang akan terjadi dgn mengatakan: YA.
  10. Selamat tahun baru 2017, Tuhan memberkati.

 

(MS)