SABDA, Sabtu, 24-12-16, MARIA DAN YOSEPH SEBAGAI MODEL IMAN
BACAAN
2Sam 7:1-5.8b-12.16 – ”Kerajaan Daud akan kokoh untuk selama-lamanya di hadapan Tuhan”
Mat 1:18-25 – “Sesungguhnya, anak dara itu akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki, dan mereka akan menamakan Dia Imanuel”
RENUNGAN
- Maria yang mengandung karena Roh Kudus harus menghadapi tantangan atas iman dan kepercayaannya pada Tuhan, pada keluarganya, dan pada Yoseph, lelaki yang ia pilih untuk ia nikahi. Maria harus menanggung beban tanggung jawab itu, karena tidak pernah terdengar sebelumnya bahwa seorang anak dapat lahir tanpa ayah biologis. Oleh malaikat, Maria diminta untuk menerima mukjijat yang merupakan kekecualian terhadap hukum alam ini. Hal tersebut membutuhkan iman dan kepercayaan yang kuat pada Tuhan dan pada janji-janjiNya.
- Problem menjadi besar, karena Maria belum menikah. Kehamilan di luar perkawinan merupakan hal yang tidak bisa diterima pada waktu itu. Waktu itu Maria baru bertunangan dengan Yoseph, belum hidup bersama sebagai suami-isteri. Maria harus menanggung resiko yang sangat besar. Ia bisa saja ditolak oleh Yoseph, oleh keluarganya, dan oleh masyarakat di sekitarnya. Maria tahu bahwa Yoseph dan keluarganya tidak akan memahami tanpa pewahyuan dari Allah.
- Yoseph percaya pada pesan malaikat bahwa bayi yang dikandung dalam rahim Maria adalah dari Roh Kudus. Yoseph seorang yang tulus hati dan takut akan Allah, tidak ingin mencemarkan atau menghukum Maria ketika ia mengandung. Memang dari segi hukum pada waktu itu, Maria telah menghancurkan janji pertunangan mereka untuk saling percaya dan menjaga kemurnian satu sama lain. Tanpa ragu, Yoseph membawa masalah ini ke dalam doa. Ia tidak buru-buru untuk membuat keputusan atau bereaksi dengan menyakiti atau marah terhadap Maria. Dengan sikap Yoseph ini, Tuhan memberi ganjaran tidak hanya dengan bimbingan dan penghiburan, tetapi dengan jaminan ilahi bahwa Tuhan sungguh memanggil Yoseph untuk menjadi suami Maria, dan menanggung sebuah perutusan. Dengan iman yang besar, Yoseph percaya terhadap pesan Allah, maka ia mengambil Maria sebagai isterinya dan menerima yang dalam kandungan Maria sebagai Mesias yang dijanjikan.
- Seperti Maria, Yoseph juga merupakan sebuah model iman bagi kita. Ia saksi yang penuh iman dan hamba yang ambil bagian dalam membuka rencana penyelamatan Allah.
- Dengan iman yang berkobar, sebagaimana dihayati oleh Maria dan Yoseph, kita, bersama keluarga, merayakan Natal, pesta Penjilmaan Tuhan, dengan hati yang penuh syukur dan suka cita.
- SELAMAT NATAL
“HARI INI TELAH LAHIR BAGIMU JURU SELAMAT, YAITU KRISTUS, TUHAN, DI KOTA DAUD” (Tema pesan Natal bersama PGI – KWI 2016
(MS)