SABDA, Kamis, 15-12-16, YESUS ADALAH PILIHAN
BACAAN
Yes 54:1-10 – “Dalam kasih setia abadi, Aku telah mengasihani engkau”
Luk 7:24-30 – “Lihatlah, Aku menyuruh utusanKu mendahului Engkau, ia akan mempersiapkan jalanMu di hadapanMu”
RENUNGAN
- Pertanyaan: “Untuk apakah kamu pergi?” (ay 24.25.26), diulang sampai tiga kali. Dengan pertanyaan tersebut, Yesus mulai memberikan gambaran jelas siapa Yohanes Pembaptis. Yohanes lebih daripada nabi. Kedatangannya dinubuatkan dalam Kitab Suci. Ia tidak hanya sekedar nabi, tetapi juga sebagai utusan Allah yang membuka dan mempersiapkan jalan bagi kedatangan Mesias. Karena sebagai seorang perintis, Yohanes disamakan dengan nabi Elia. Karena kesamaannya dengan Elia ini, maka “di antara mereka yang dilahirkan oleh perempuan tidak ada seorangpun yang lebih besar dari pada Yohanes” (ay 28). Karena sebagai seorang perintis, Yohanes berada di luar Kerajaan Allah karena ia mengumumkan yang akan datang. Dengan demikian “yang terkecil dalam Kerajaan Allah lebih besar dari padanya” (ay 28). Di samping itu, Yohanes adalah jembatan antara Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru; jembatan yang menghantar orang menuju Tanah Terjanji. Dan Yesus adalah pintu gerbang menuju Kerajaan Allah.
- Bagaimana caranya untuk sampai Kerajaan Allah? “Seluruh orang banyak yang mendengar perkataanNya, termasuk para pemungut cukai, mengakui kebenaran Allah, karena mereka telah memberi diri dibaptis oleh Yohanes” (ay 29). Mereka ini mendapat jaminan Kerajaan Allah. Kata kuncinya adalah: mendengarkan Sabda, mengalami belas kasih Allah agar memiliki harapan dan kegembiraan, dan percaya akan janji Allah bahwa kita tidak pernah akan sendirian dan cinta Tuhan kekal abadi.
- Apa yang akan dialami oleh orang-orang Parisi dan ahli-ahli Taurat? Mereka “menolak maksud Allah terhadap diri mereka, karena mereka tidak mau dibaptis oleh Yohanes” (ay 30). Jelaslah kesudahan bagi mereka: gagal masuk ke dalam Kerajaan Allah.
- Banyak orang mencari tokoh, misalnya Dimas Kanjeng Taat Pribadi, untuk memuaskan dahaga jiwa mereka, termasuk dahaga materiil. Ternyata siapa pun figur itu, ia tak pernah akan memuaskan dahaga jasmani maupun rohani. Maka kita harus berani memilih seorang figur yang akan menentukan hidup kita. Ia adalah Allah dalam diri Yesus Kristus, PuteraNya.
REFLEKSI
- Sampai hari ini, apa yang telah Anda persiapkan untuk menyambut kedatangan Tuhan?
- Menurut Anda, mengapa banyak orang tidak mau percaya kepada Yesus sebagai Penyelamat?
(MS)