SABDA, Rabu, 14-12-16, DARI KERAGUAN MENUJU IMAN YANG UTUH DAN BULAT
BACAAN
Yes 45:6-8.18.21b-25 – “Hai langit, teteskanlah keadilan dari atas, dan baiklah awan-awan mencurahkannya!”
Luk 7:18-23 – “Pergilah, dan katakanlah kepada Yohanes apa yang kamu lihat dan kamu dengar”
RENUNGAN
- Saat itu Yohanes Pembaptis berada dalam penjara. Ia mendapat kabar segala peristiwa tentang Yesus dari murid-muridnya. Murid-murid Yohanes mempunyai peranan penting. Mereka menjadi penghubung antara gurunya dengan Herodes, dan dengan Yesus. Pertanyaan Yohanes: “Engkaukah yang akan datang itu atau haruskah kami menantikan seorang lain?” Apakah Yohanes ragu-ragu terhadap ke-Mesias-an Yesus?
- Keraguan Yohanes lain dengan keraguan kita. Keraguan kita cenderung untuk tidak percaya, tetapi keraguan Yohanes: ingin mencari bukti sekaligus kebenaran tentang apa yang ia pahami tentang Mesias dengan apa yang ia dengar tentang Yesus. Dengan kata lain, ia ingin memurnikan pendapat pribadinya tentang Mesias, supaya percaya utuh kepadaNya.
- Menurut Yohanes, dan orang Yahudi pada umumnya, nabi Elia akan datang mendahului Mesias (Mal 4:5). Yesus tidak langsung menjawab, tetapi Ia menggunakan nubuat Yesaya 61:1-2. Dengan ini Yesus hendak menegaskan tentang diriNya sebagai Mesias berdasarkan Kitab Suci, bukan berdasarkan gagasan dan penantian orang-orang Yahudi.
- Ada perbedaan lain antara Yohanes dan Yesus. Yesus: tidak membinasakan para pendosa sebagaimana dipikirkan oleh Yohanes Pembaptis. Yesus mencari, mempertobatkan dan menyelamatkan mereka. Menurut Yohanes Pembaptis: Mesias akan menjadi hakim pada akhir jaman dan memurnikan umat Israel dengan api. Yesus adalah seorang tabib yang berbelas kasih terhadap para pendosa (Luk 5:31-32), Ia adalah Gembala yang mencari domba yang tersesat (Luk 15:1-7).
- Jelaslah sekarang, bahwaYohanes tidak ragu terhadap Yesus Mesias. Dengan pertanyaan tersebut, Yohanes Pembaptis menginginkan kepastian atas imannya terhadap ke-Mesias-an Yesus. Terjawab sudah apa yang ia cari.
- Kesimpulan yang bisa kita tarik: Yesus adalah Mesias, wujud kehadiran Allah di dunia ini. Maka kita hanya bisa menyandarkan hidup kita kepada Allah dalam diri Yesus. Yesus menegaskan: “Berbahagialah orang yang tidak menjadi kecewa dan menolak Aku” (ay 23).
REFLEKSI
Apa yang Anda perbuat saat mengalami kegelapan dan keraguan iman?
(MS)