SABDA, Kamis, 01-12-16, MURID SEJATI
BACAAN
Yes 26:1-6 – “Percayalah kepada Tuhan selama-lamanya, sebab Tuhan Allah adalah gunung batu yang kekal”
Mat 7:21.24-27 – “Bukan setiap orang yang berseru kepadaKu: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak BapaKu yang di sorga”
RENUNGAN
- Injil hari ini mengakhiri khotbah di bukit. Kotbah dimulai dari Sabda Bahagia dan berakhir dengan rumah yang dibangun pada batu. Kotbah di bukit merupakan Hukum Baru.
- Sebagai orang beriman, untuk masuk sorga, tidak cukup dengan berkata: Tuhan, Tuhan! Tidak cukup hanya dengan banyak doa dan ke gereja, tapi tidak ada pertobatan apa-apa dan tidak berbagi dengan orang-orang miskin. Bukan pula mengatakan kata-kata yang indah tentang Tuhan, tapi pengetahuan tentang Allah harus memimpin kita untuk meneladani Yesus.
- Seseorang yang mendengarkan dan melaksanakan Sabda sama dengan orang yang membangun rumah berpondasikan batu. Kekuatan rumah tidak berasal dari rumah itu sendiri, tetapi dari batu sebagai pondasinya. Pondasi yang dari batu tidak lain adalah cinta kasih Allah yang dinyatakan dalam diri Yesus. Setelah mengalami kasih Allah, maka kita diharapkan menata hidup dengan pertobatan nyata, dan berbagi kepada orang-orang yang miskin, menderita, dan tersingkir tanpa disuruh atau dianjurkan oleh Gereja. Ia melaksanakan Sabda dengan kesadaran bahwa ia sungguh dikasihi Allah.
- Cinta Allah tidak bisa dibeli atau dibayar. Cinta Allah kita terima gratis, tanpa alasan apapun. Kalau kita melakukan kehendak Allah, sebenarnya kita mengucapkan syukur karena cinta Allah yang kita terima. Tanah yang baik dan batu pondasi merupakan keamanan bagi rumah, namun, harus disadari, bahwa keamanan sejati datang dari Allah. Kasih Allah merupakan batu yang menopang kita pada saat kita berada dalam kesulitan dan badai.
- Masa Adven ini menjadi saat yang penuh rahmat untuk bertobat secara nyata. Tidak cukup dengan mengaku dosa kepada imam, tapi harus lebih dari itu: mewujudkan pertobatan nyata dan berbagi kepada orang-orang miskin. Doa-doa kitapun harus memacu kita untuk keluar membawa kasih Allah kepada lingkungan sekitar kita.
REFLEKSI
Apakah aku termasuk mereka yang berkata: Tuhan, Tuhan! Atau termasuk di antara mereka yang melaksanakan Sabda dalam kehidupan setiap hari?
(MS)