SABDA, Rabu, 02-10-16 Pesta Wajib: ARWAH SEMUA ORG BERIMAN

BACAAN
-2Mak 12: 43-46 – “Sungguh suatu pikiran yg mursid dan saleh memikirkan kebangkitan”
-1Kor 15: 12-28 – “Kalau kebangkitan org mati tdk ada, maka Kristus pun tdk dibangkitkan”
-Yoh 6: 37-40 – “Setiap org yg percaya kpd Anak Allah beroleh hidup yg kekal dan Tuhan akan membangkitkannya pada akhir zaman”

RENUNGAN

  1. Seandainya skr ini Anda meninggal, kira2 apakah masuk sorga? Ketika kita hidup di dunia ini, kita tdk seratus persen suci namun juga tdk seratus persen berdosa. Kita berada di antaranya. Padahal utk masuk sorga perlu jiwa yg bersih.
  2. Maka jiwa2 org yg meninggal akan mengalami pemurnian dari dosa dlm api penyucian (Purgatorium) dan dari sana jiwa2 mengharapkan kebangkitan. Dlm api penyucian, jiwa2 tdk bisa menolong dirinya sendiri, sepenuhnya mengandalkan kita. Bgm kalau kita tdk membantu? Jiwa itu akan tetap berada di api penyucian sampai akhir dunia.
  3. Maka dlm Grj Katolik ada tradisi mendoakan sdr2 kita yg tlh meninggal dunia. Doa kita tdk akan sia2 krn kita mengharapkan kebangkitan (2Makabe 12:44). Kitab Sirakh mengingatkan: “Org mati pun jangan keukecualikan dari kerelaanmu” (Sir 7:33). Yesus juga berdoa utk kebangkitan Lazarus (Yoh 11:41). Jadi: doa utk org meninggal sungguh penting; doa lebih besar kuasanya drpd kematian itu sendiri.
  4. Dlm Sakramen Tobat, kita mendpt pengampunan dosa dgn penitensi, tetapi akibat dari dosa pada jiwa masih ada, dan tdk dpt kita rasakan. Maka jiwa perlu dibersihkan. Tuhan, melalui GerejaNya, memberi bonus berupa Indulgensi.
  5. Yg penting adlh tentang kematian kita sendiri. “Apa gunanya seseorang memperoleh seluruh dunia, namun kehilangan nyawanya?” Kalau kita tdk sampai selamat, maka itu mrpkan kegagalan hidup kita. Jiwa2 yg malang (jiwa2 yg berada dlm api penyucian) mengajarkan kpd kita utk menghindari dosa, tdk peduli betapa pun sulitnya.
  6. Jiwa kita sering buta, tdk menyadari noda2 yg menempel yg sukar dihilangkan. Maka api penyucian mrpkan suatu karunia kerahiman Allah. Maka hari ini kita hrs bersyukur atas kerahimanNya yg luar biasa. Dan tindakan kita adlh melakukan pertobatan nyata dan memurnikan jiwa.

(MS)